Ratusan kader dan simpatisan PDIP Kota Surabaya, mulai dari pengurus anak ranting, anak cabang, pengurus DPC dan anggota Fraksi PDIP DPRD Surabaya memenuhi kantor DPC PDIP di Jalan Setail, Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/1/2025).
Mereka melakukan apel kesetiaan dan pembubuhan cap jempol berdarah, pada peringatan HUT ke-52 PDIP yang dirayakan hari ini.
Secara bergantian tiap kadermengambil darahnya dengan lancing pen, lalu membubuhkannya ke spanduk yang sudah dibentangkan.
Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya, Baktiono, mengatakan, pembubuhan cap jempol berdarah ini merupakan bentuk dukungan penuh dan kesetiaan mereka terhadap Ketua Umum Megawati Sukarnoputri.
Dikabarkan Megawati akan kembali maju sebagai calon ketum pada Kongres PDIP April 2025 mendatang.
"Kami tetap solid di bawah kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri. Kami sudah sepakat, berikrar, dan berjanji bahwa tahun 2025 dalam Kongres PDIP ke-6 akan tetap mencalonkan dan mengukuhkan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP," kata Baktiono.
Menurut Baktiono, dirinya dan seluruh kader PDIP Surabaya menyatakan sampai titik darah yang terakhir, tetap setia kepada ketua umum PDIP yaitu Ibu Megawati.
Baktiono yang juga Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya ini juga mengatakan, pembubuhan cap jempol darah ini bukan yang pertama kali mereka lakukan.
Mereka pernah melakukan hal serupa saat perjuangan massa PDI (Partai Demokrasi Indonesia) pro Megawati, yang pernah diintervensi rezim Orde Baru, lewat keberadaan PDI di bawah kepengurusan Surjadi.
Peristiwa pembubuhan cap jempol darah juga pernah dilakukan saat peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996 silam di DPD PDIP Jawa Timur, Jalan Pandegiling Nomor 223.
Dokumen 'berdarah' sebagai wujud kesetiaan kepada Megawati itu lalu dikirim ke Kantor PDI pusat, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta.
"Surabaya juga mendahului dengan mengadakan apel kesetiaan dengan cap jempol darah kita untuk setia kepada Ibu Megawati dan PDI Perjuangan," kata Baktiono.
Baktionao mengatakan, selain melakukan pembubuhan cap jempol darah, PDIP Surabaya juga akan menggelar mimbar bebas pada Minggu (12/1/2025) malam.
Para pengurus, kader, simpatisan, dan masyarakat umum dipersilakan menyatakan pendapat tentang PDIP, dan juga situasi dan kondisi perpolitikan saat ini.
"Kita jangan sampai dikekang. Ini sesuai dengan undang-undang dasar, kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat dalam koridor Demokrasi Pancasila," kata Baktiono.
Kader Senior PDIP Kota Surabaya yang juga Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan, seluruh kader dan simpatisan partai banteng sudah sepakat dan satu suara untuk mendukung Megawati Soekarnoputri tetap jadi Ketua Umum PDIP pada periode selanjutnya.
"Cap jempol darah ini menunjukkan kesetiaan kami pada Ibu Megawati, untuk dipilih kembali menjadi ketum pada kongres mendatang. Surabaya satu suara, one voice untuk ketum Ibu Megawati, tidak ada pilihan lain meskipun ada riak-riak kecil di sana," kata Armuji dengan nada tegas. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved