Sub Kajian Budaya Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, komunitas Sahabat Gunung Padang, dan komunitas lainnya menggelar acara Lacak Kreatif Gunung Padang. Acara ini akan digelar di Gunung Padang akhir pekan nanti, Sabtu – Minggu, 6-7 Desember 2014.
“Sesuai dengan metodologi yang kami gunakan, dimana kegiatan lacak, dalam khasanah Sunda dimaknai “nyukcruk”, yaitu kegiatan yang lebih bersifat memberi kepada yang kami datangi, daripada mengambil sesuatu darinya,” ujar Anggota TTRM, Erick Rizky kepada politikindonesia.com, Kamis (04/12).
Lacak kreatif yang akan digelar kali ini, bertema Lacak Purnama. Pada acara itu, panitia merancangnya sebagai sebuah kajian yang tidak semata ilmiah, namun juga menyentuh konteks budaya.
Di antaranya; pengaruh dan penerapan kajian benda-benda langit kepada penanggalan dan kegiatan harian masyarakat Sunda; Produk budaya dan kesenian yang muncul, terkait dengan pengamatan benda-benda langit; Ritual penghargaan atau syukur atas ciptaan Yang Maha Kuasa berupa benda-benda langit; dan Upaya pelestarian alam yang akan memastikan tetap beningnya langit, agar pengamatan benda langit dengan mata telanjang tetap mudah dilakukan.
Selain itu, Tim Lacak Kreatif juga akan akan menyampaikan hasil kajian Lacak Kreatif pertama, yakni Lacak Bintang yang digelar 25-26 Oktober 2014 lalu.
Lacak Kreatif juga akan menyosialisasikan usulan konsep Astrowisata kepada masyarakat setempat. “Usulan yang sama telah disampaikan sebelumnya kepada Menteri Pariwisata Arief Yahya, 19 November 2014 lalu,” ujar Erick.
Dalam kegiatan ini, panitia juga akan membagikan poster pemeliharaan lingkungan yang dirancang oleh Komunias Sahabat Padang kepada masyarakat setempat
Erick menambahkan, dalam kegiatan yang berkelanjutan, kajian tetap dilakukan dengan mengutamakan pada sosialisasi dan penyadaran potensi lokal kepada masyarakat.
“Mengumpulkan para pembuat alat musik tradisi, di lingkungan Gunung Padang, sehingga kita akan diberi wawasan lokalitas dari sisi musikalitas,” ujar dia.
Mereka juga akan mensosialisasikan Kala Sunda, sebuah penanggalan yang berdasarkan pengamatan edar benda-benda langit menurut perhitungan Sunda.
“Semoga dengan kegiatan tersebut, kemanfaatan acara ini dapat mencapai sasarannya dengan baik, yaitu mengutamakan peran masyarakat setempat dalam rencana pengembangan wilayah Situs Megalit Gunung Padang,” terang Erick.
© Copyright 2024, All Rights Reserved