Tim Ekspedisi Indonesia Raya yang melakukan pendakian ke puncak gunung tertinggi di Amerika Selatan, Aconcagua, sejak 21 Februari lalu, kini sudah mencapai ketinggian 5.900 meter dari permukaan laut (mdpl). Jika tak ada aral melintang, dalam beberapa jam ke depan, tim ini diperkirakan bakal menjejakkan kaki di puncak tertinggi gunung itu, di ketinggian 6.962 mdpl.
Kabar itu disampaikan Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) pendakian Letkol Mar Revelson Saragih di Aqoncagua Park, Mendoza, Jumat (04/03) pagi waktu Indonesia.
“Posisi pendaki saat ini berada di ketinggian 5.900 mdpl dengan suhu mencapai minus 15 derajat celcius dan kecepatan 30 knot," ujar dia.
Tim Ekpsedisi Indonesia Raya terdiri dari pendaki tuna daksa, Sabar Gorky didampingi 5 pendaki TNI dari korps Marinir, 2 pendaki sipil serta seorang pendaki perempuan.
Pagi ini, para pendaki dijadwalkan akan melaksanakan perjalanan dari camp 3 (Camp Colera) menuju puncak Aconcagua (6.962 mdpl). Tim pendaki sendiri sempat mengalami hambatan ketika harus bertahan dari badai salju ketika mendaki ketinggian 5.400 mdpl menuju 5.900 mdpl. Salah satu pendaki sempat tertahan di ketinggian 5.700 mdpl karena mengalami gangguan kesehatan dan dievakuasi sebelum Camp Colera.
“Jika tak ada aral melintang dalam beberapa jam ke depan para pendaki sudah bergerak menuju puncak Aconcagua yang diperkirakan akan memakan waktu tempuh 12 jam lagi. Ketinggiannya kurang lebih 1000 meter dari 5900 mdpl, tapi jalannya mendaki," terang dia.
Sementara itu, promotor Ekspedisi Indonesia Raya Teguh Santosa yang diutus oleh Pendiri Artha Graha Peduli Tomy Winata untuk memantau langsung jalannya pendakian, berharap Sabar Gorky dan tim pendaki dari Korps Marinir dapat mengibarkan merah putih di puncak Aconcagua 6.962 mdpl dengan sukses dan selamat. “Untuk keberhasilan pendakian kami mohon doa restu dari seluruh rakyat Indonesia," pinta Teguh.
Ia mengatakan, pantauan dan laporan yang diterima, moril dan fisik para pendaki tetap tinggi. Sekalipun beberapa rekan musti tertahan dan turun ke bawah karena tak diperbolehkan oleh tim kesehatan di Aqoncaqua dengan alasan kesehatan. “Tapi, kita harapkan tujuan pendakian bisa terlaksana dan seluruh pendaki pulang ke Tanah Air dengan selamat," imbuhnya.
Teguh berharap pendakian yang memperoleh dukungan luas dari berbagai pihak inipun akan tetap berlanjut untuk mengharumkan dan memperkenalkan nama Indonesia di kancah dunia.
“Kami juga ucapkan terimakasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk pihak KBRI di Argentina dan atase pertahanan yang memberikan support bagi para pendaki," jelasnya.
Sekedar informasi, puncak Aqoncagua adalah gunung tertinggi keempat yang didaki Sabar Gorki dan timnya. Sebelumnya Gorky sendiri telah menyelesaikan 3 pendakian gunung tertinggi dunia yaitu, Gunung Elbrus yang merupakan bagian dari pegunungan Kaukasus Barat di Kabardibo-Balkaria dan Karachay-Cherkessia Rusia dekat dengan perbatasan Georgia. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di daratan Eropa dengan ketinggian puncaknya 5.642 mdpl.
Gorky juga sudah mendaki gunung Kilimanjaro di Tanzania, yang merupakan gunung tertinggi di benua Afrika yang berada diketinggian 5.895 mdpl.
Adapun Gunung ketiga yang didaki oleh Sabar Gorky dan tim Marinir adalah puncak Cartenz Pyramid yang terletak di Provinsi Papua. Puncak Cartenz memiliki tinggi 4.884 mdpl.
Manajer Pendakian, Dar Edi Yoga mengatakan, jika pendakian ke puncak Aqoncagua setinggi 6.962 mdpl ini sukses, Tim Indonesia Raya akan melanjutkan ekspedisi mendaki 3 puncak gunung tertinggi lainnya.
Ketiga gunung itu, lanjut Yoga, adalah Vinson Massif yang merupakan gunung tertinggi benua Antartika, Gunung Denali dengan ketinggian 6.168 mdpl di Amerika Serikat dan Gunung Everest yang merupakan gunung tertinggi di dunia yang terletak di pegunungan Himalaya.
Yiga menjelaskan, ekspedisi ke puncak Vinson Massif dijadwalkan pada Agustus, sedangkan ekspedidi Gunung Denali akan dilakukan November. “Kedua gunung dijadwalkan akan didaki bertepatan 17 Agustus 2016 dan bulan November 2016," terangnya.
Sementara itu, pendakian ke gunung Everest akan dilakukan pada tahun 2017 mendatang. “Seluruh pendakian kita harapkan selesai pada tahun 2017," pungkasnya.
Ia mengatakan, ekspedisi ini mendapat dukungan penuh dari Artha Graha Peduli, MatahariMall.Com, Telkom, Kosgoro 1957 dan Kemenerian Pariwisata.
© Copyright 2024, All Rights Reserved