Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) mengapresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melakukan Operasi Tangkap Tangan terhadap Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur dari PDIP Marianus Sae.
“Kita apresiasi kerja KPK dan berharap kasus ini harus menjadi pintu masuk untuk menangkap mafia-mafia proyek di NTT,” ujar Aktivis ProDem Aloysius Rebong di Jakarta, Senin (12/02).
Menurut Aloy Rebong, publik akan terus mendorong KPK untuk tidak berhenti hanya pada kasus Marianus Sae saja tetapi beberapa Bupati di NTT yang maju kembali dalam Pilkada harus dipantau dan diperiksa kasus-kasusnya.
“Opini dan desakan publik mesti diarahkan kesitu. Agar kasus Marianus Sae ini berdampak positif untuk pemberantasan korupsi di NTT,” tegas Aloy Rebong.
Ke depan, menurut Aloy Rebong, yang paling penting adalah bagaimana mencegah orang-orang koruptif agar tidak masuk dalam jabatan publik, agar mereka jangan bersentuhan atau mengendalikan APBD. “Jika tida , APBD akan jadi bancakan nanti,” tandas Rebong.
Bupati Ngada Marianus Sae yang juga Cagub NTT yang diusung PDIP dan PKB diamankan KPK dalam operasi tangkap tangan Minggu (11/02). Ia kemudian ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan menerima suap dari Direktur PT Sinar 99 Permai (S99P) Wilhelmus Iwan Ulumbu.
Suap tersebut terkait dengan sejumlah proyek infrastruktur jalan di kabupaten Ngada. Total uang yang ditransfer maupun diserahkan secara tunai oleh Wilhelmus kepada Marianus sekitar Rp4,1 miliar. Wilhelmus dijanjikan proyek infrastruktur di Kabupaten Ngada senilai Rp54 miliar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved