Setelah melakukan studi kelayakan akhirnya Pemerintah sudah menetapkan lokasi pengganti pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat (Jabar). Namun, pemerintah enggan membeberkan lokasi baru tersebut untuk menghindari spekulan yang menyebabkan kenaikan harga tanah.
"Sudah. Ada studinya dan sudah ditetapkan di tempat yang lebih tepat," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ditemui di Kantor Wapres, Jakarta pada Rabu (23/12).
Namun, JK enggan menyebut nama lokasi pelabuhan pengganti Cilamaya guna menghindari kenaikan harga tanah. Hanya disebutkan lokasi pengganti terletak di wilayah lebih timur dari Cilamaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.
Menurut JK, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan telah berkonsultasi dengan kementerian perhubungan Jepang terkait pembangunan pelabuhan itu.
"Menteri Perhubungan kita sudah berkonsultasi dengan Menhub Jepang untuk membahas kemungkinan Jepang dalam berpartisipasi karena di sekitar Karawang ke atas itu semuanya jauh lebih banyak industri-industri dari Jepang," kata JK.
Menteri Jonan telah melakukan kunjungan kerja ke Jepang pada Sabtu (05/12) untuk membahas pembangunan pelabuhan alternatif yang bertujuan untuk mengurangi beban kegiatan Pelabuhan Tanjung Priok tersebut.
Sebelumnya, pemerintah telah membatalkan pembangunan pelabuhan di wilayah Cilamaya pada awal April 2015 karena dikhawatirkan mengganggu lalu lintas kapal tanker dari sejumlah anjungan minyak lepas pantai yang berlokasi di Karawang.
Sejumlah daerah yang diperkirakan terpilih menjadi lokasi pengganti Cilamaya antara lain Kabupaten Subang atau pun Indramayu yang memiliki kawasan bebas pipa jalur minyak dan gas atau pun anjungan minyak lepas pantai.
Kebutuhan investasi untuk pembangunan Pelabuhan Cilamaya tersebut ditaksir mencapai Rp34,5 triliun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved