Pemerintah Republik Indonesia mengapresiasi kesepakatan rekonsiliasi yang dicapai Hamas dan Fatah melalui perundingan di Kairo, Mesir, Kamis (12/10). Sudah sejak lama Indonesia mendorong agar kedua faksi di Palestina itu bersatu.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (13/10).
"Kami menyambut baik rekonsiliasi ini," ujar Retno.
Menlu menegaskan, Indonesia menyambut sudah sejak lama mendukung agar kedua faksi tersebut bersatu, karena dengan upaya damai ini bisa membuka jalan yang luas bagi perjuangan yang selama ini masih dilakukan Palestina.
Retno mengatakan upaya damai kedua faksi yang berseteru sejak perang sipil 2007 itu selaras dengan dukungan Indonesia terhadap Palestina selama ini.
Indonesia, tuturnya, selama ini terus mendorong agar perpecahan politik di antara warga dan pemerintahan Palestina bisa diselesaikan agar dapat memaksimalkan upaya kemerdekaan.
Menurut Retno, tahun ini menandai 50 tahun pendudukan Israel di Palestina sekaligus tonggak kegagalan masyarakat internasional untuk mengakhirinya. "Palestina ada di jantung politik luar negeri Indonesia dan disetiap napas diplomasi Indonesia," katanya.
Menlu RI juga menyerukan agar GNB dapat mendorong masyarakat internasional untuk mengakhiri pendudukan Israel dan ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Palestina. Solusi dua negara antara Israel dan Palestina adalah opsi yang ditawarkan RI.
© Copyright 2025, All Rights Reserved