Produsen benih hortikultura, PT East West Seed Indonesia (Ewindo) secara terus menerus melakukan riset dan pengembangan benih varietas unggul yang tahan terhadap serangan penyakit, khususnya virus Gemini. Varientas baru ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan benih yang bermutu para petani agar memberikan hasil produksi yang maksimal.
Sales and Marketing Director Ewindo, Afrizal Gindow mengatakan sejak didirikan tahun 1990 hingga tahun 2017, pihaknya sudah menemukan dan meluncurkan lebih dari 150 varientas benih unggul. Bahkan, varientas benih tersebut sudah mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, ISO 9001:2008 dan akreditasi dari International Seed Testing Association.
"Pada tahun 2017, kami telah meluncurkan 5 varientas unggul sayuran. Kelima varientas tersebut adalah 2 varientas tomat, 2 varientas terong dan varientas cabai besar. Varientas tersebut sudah teruji tahan terhadap virus Gemini dan produksinya lebih tinggi rata-rata 25 persen dari varietas lain," katanya kepada politindonesia.com di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (12/10).
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menjadi pelopor budidaya bawang merah melalui biji. Dengan keunggulan, di antaranya biaya produksi lebih rendah (kurang lebih Rp10 juta per hektar (ha)). Potensi produksi juga lebih tinggi antara 17-20 ton/ha dan lebih tahan terhadap serangan penyakit. Pihaknya juga memiliki varientas unggul untuk mengantisipasi perubahan iklim ekstrim. Di antaranya benih jagung manis, aneka cabai, kubis, melon dan semangka.
"Kami berharap kehadiran varietas tahan penyakit dan varientas mengatasi perubahan iklim bisa menjadi jawaban permasalahan tanaman sayuran yang terjadi di sejumlah daerah. Karena tanaman sayur yang terkena virus akan membuat tanaman tidak mampu berproduksi lagi. Virus itu menyerang daunnya yang merupakan alat fotosintesis pada tanaman," paparnya.
Dijelaskan, kecenderungan serangan virus Gemini yang ditandai dengan munculnya warna kuning pada daun, keriting, kerdil. Sehingga tidak bisa berproduksi dari tahun ke tahun terus meningkat. Selain itu, jenis tanaman yang diserang tidak hanya tomat tetapi juga cabe, timun, kacang panjang dan beberapa jenis sayuran lainnya.
"Seiring dengan meluasnya serangan virus tersebut kami pun melakukan riset untuk menemukan varietas yang tahan terhadap virus gemini. Hasilnya, kami menemukan sejumlah varietas benih unggul yang tahan terhadap virus tersebut dan juga tahan terhadap penyakit layu," ulasnya.
Diungkapkan, untuk memprediksi sekaligus menentukan kualitas benih unggul yang tahan virus dan hama, serta menghasilkan produksi yang optimal, pihaknya telah menerapkan genetik tanaman hortikultura dengan memetakan DNA alias generation breeding. Karena semua benih varientas unggul yang diluncurkan di pasar, sebelumnya sudah melalui proses pengujian selama 3 tahun.
"Dalam proses pengujian di Pusat Riset dan Pengembangan, benih unggul tersebut h kualitasnya harus lebih baik serta rasanya juga sudah sesuai selera pasar, seperti kalau cabai tingkat kepedasannya harus sama. Karena di Belanda penerapan generation breeding sudah di level 4, sedangkan di Indonesia baru level 1," ujarnya.
© Copyright 2025, All Rights Reserved