Walikota Bandung, Dada Rosada mengaku tidak tahu soal adanya gratifikasi seks seperi yang diungkapkan oelh Pengacara tersangka Toto Hutagalung, Johnson Siregar, yang pernah menyatakan ada pemberian gratifikasi seks kepada hakim Setyabudi dalam kasus suap Bansos Bandung.
Dada Rosada yang tiba ke KPK pukul 09.45 WIB tak bersedia komenta dana hanya mengatakan kedatangannya untuk pemeriksaan lanjutan. "Untuk pemeriksaan lanjutan saja," ujar Dada saat memasuki gedung KPK, Jakarta, Kamis (27/06).
Dada sudah berulangkali diperiksa KPK terkait kasus suap kepada Setyabudi, ketua majelis hakim yang mengadili perkara penyelewengan dana bansos di BandungDada dodiha merupakan orang yang menganjurkan suap tersebut.
Tersangka penyuap hakim Setyabudi, Toto Hutagalung mengaku beberapa kali diminta untuk memberikan sesuatu kepada sang hakim. Jadi permintaan Setyabudi apa saja sudah pasti dipenuhi oleh Toto. "Saya tidak tahu gratifikasi seks yang bapak maksud. Yang jelas permintaan dia itu saya ladenin, itu saja," kata Toto.
Saat ini KPK masih mendalami laporan dugaan permintaan servis perempuan oleh Hakim Setyabudi ke Toto Hutagalung. KPK akan melakukan penyelidikan. “Kami akan dalami, " kata juru bicara KPK Johan Budi.
Dalam kasus ini KPK telat menetapkan Toto dan Setyabudi menjadi tersangka dalam kasus suap. Suap diduga terkait vonis bagi Pemkot Bandung dalam korupsi Bansos. Hingga kini Setyabudi belum memberikan komentar. Dalam beberapa kali pemeriksaan Setyabudi yang ditanya tak pernah menjawab.
© Copyright 2024, All Rights Reserved