Perasaan haru terus menyelimuti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, usai membagikan sertifikat tanah kepada rakyat miskin. Bahkan saat membuka Sidang Kabinet di Istana Bogor, Kamis (21/10) siang, perasaan itu terus terbawa.
Dalam pidato pengantar sebelum rapat dimulai, SBY menguraikan keharuannya saat membagikan tanah kepada para petani itu, di Bogor, Kamis pagi, di Hari Agraria Nasional. Kepala Negara menyerahkan secara simbolis objek tanah land reform seluas 142.159 hektare. Tanah itu tersebar pada 389 desa di Tanah Air.
Presiden menjelaskan, kehadirannya sejak pagi di Bogor, memperingati Hari Agraria Nasional, dan selanjutnya siang hari menggelar rapat kabinet lengkap.
Presiden mengaku terharu, karena menyaksikan rakyat kecil petani yang tidak punya apa-apa, akhirnya memiliki sebidang tanah bersertifikat dengan kepastian hukum yang pasti. "Ya, 500 Meter luasnya namun bisa mengubah kehidupan mereka."
Sebelumnya, Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menyatakan, sidang kabinet paripurna yang dilaksanakan di Istana Bogor, Jawa Barat, membahas masalah ekonomi. Dipastikan rapat tersebut tidak akan menyinggung masalah reshuffle kabinet, yang diisukan bakal terjadi sebagai evaluasi setahun pemerintahan SBY-Boediono.
"Sidang paripurna fokusnya dalam bidang perekonomian. Ini agenda rapat rutin yang diselenggarakan tiap Kamis," ujar Julian.
Terlambat Datang
Rapat Kabinet di Bogor, dibuka Presiden, pukul 13.00, sesuai jadwal yang diumumkan juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha sebelumnya. Seluruh menteri terkait hadir, kecuali Menteri Keuangan Agus Martowardojo, yang digantikan wakilnya, Anny Ratnawati. Lainnya, hadir, termasuk Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan Pelaksana Tugas Jaksa Agung Darmono.
Menteri ESDM Darwin Z Saleh sempat terlambat datang di acara rapat paripurna kabinet di Istana Bogor itu. Dosen Universitas Indonesia ini tiba di ruangan, saat Presiden sudah sekitar 10 menit menyampaikan sambutan.
Darwin pun terpaksa berdiri di balik layar, menunggu sampai Presiden selesai berpidato. Meski terlihat gelisah, Darwin tampak menyimak sambutan Presiden SBY sambil berdiri. Setelah SBY selesai berpidato, Darwin menuju kursi yang tersedia untuknya, sambil membungkuk hormat kepada presiden.
Tetapi, Presiden tampak tak menyambut, karena sedang berbincang dengan Wapres Boediono. Darwin duduk di antara Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Sebelumnya, tempat duduk yang terpaut empat kursi di sisi kiri Presiden SBY itu, kosong. Darwin yang telat tak berani masuk selama Presiden masih memberi sambutan.
Yang lebih parah, Kepala UKP4R Kuntoro Mangkoesoebroto, tiba di lokasi setelah presiden selesai berpidato. Kuntoro langsung mengambil tempat dan duduk di dekat Wapres.
© Copyright 2024, All Rights Reserved