Personel TNI-AU Pangkalan Udara TNI AU El Tari Kupang berhasil mengagalkan 17 calon TKI ilegal. Para TKI ilegal ini semula akan diberangkatkan dengan tujuan Denpasar, Surabaya, dan Jakarta.
Sebanyak ke-17 calon TKI Ilegal itu digagalkan keberangkatannya dalam kurun waktu berbeda menggunakan maskapai penerbangan yang berbeda juga yakni yakni Lion, Batik Air, dan Garuda.
"Ada 6 orang yang digagalkan keberangkatannya pada 06.00 WITA tadi, 6 lagi 08.00 WITA sedangkan sisanya yang akan berangkat 12.30 WITA," kata Komandan Polisi Militer Pangkalan Udara TNI AU El Tari, Letnan Satu PM Albert Darwin, di kantornya, di Kupang, Senin (02/03).
Albert menjelaskan, dari bukti-bukti yang didapat anggotanya diketahui dokumen-dokumen yang di bawah oleh 17 calon TKI ilegal itu palsu. "Mereka tidak memiliki surat-surat resmi dari dinas tenaga kerja setempat dan KTP-nya hasil scan. Alasan-alasan yang disampaikan masih seperti biasa yaitu mengunjungi saudara," kata Albert.
Ke-17 calon TKI ilegal tersebut yakni, Yulius Seran, Jefrianus Seran Nahak, Vinsensius Bere, Yeremias Kolo, Nikson Banunu, Yunita Tusi, Yusak Tolan, Yohanes Nokas, Mikael Isu, Marselinus Sabu, Maria Mantolas, Domina Banu, Seprianus Manu, Deni A. Nesimnasi, Arbed A Kuanine, Melkisedek Maubanu, dan Nordiana Kase.
Menurut Albert, ke 17 calon TKI ilegal tersebut akan diserahkan kepada BP3TKI untuk diproses lebih lanjut. Kemudian, dari BP3TKI akan diserahkan lagi kepada kepolisian untuk diperiksa, guna mencari siapa pelaku utama pengiriman para TKI ilegal tersebut.
"Ada salah satu pelaku pengiriman yang sekarang sedang kami amankan, dia mengaku selama ini mengirim TKI ke Surabaya. Kami belum dapatkan keterangan lebih jauh, karena sekarang masih dalam pemeriksaan, nantinya akan langsung diserahkan ke Polda," kata Albert.
Albert mengatakan, TNI AU pada Maret ini akan meningkatkan pengawasan di bandara untuk mencegah lolosnya calon TKI ilegal yang akan bekerja di luar NTT tanpa surat-surat yang lengkap. "Bulan ini saya yakin pasti akan banyak calon TKI ilegal yang akan dikirim bekerja diluar NTT, oleh sebab itu pengawasan di bandara akan semakin intensif," pungkas Albert.
© Copyright 2024, All Rights Reserved