Sultan Sulu Jamalul Kiram III, tokoh Filipina yang mengobarkan perang melawan Malaysia, untuk merebut kembali Sabah yang diklaim sebagai wilayah kedaulatannya, meninggal dunia. Pria berusia 75 tahun itu wafat karena komplikasi penyakit dalam perawatan di Pusat Jantung Filipina, Kota Quezon, Minggu (20/10).
Sang putri, Jacel Kiram, dikutip dari The Inquirer.net, ayahnya telah lama menderita sakit ginjal. Hingga kemudian ia terpaksa dibawa ke rumah sakit Kamis (17/10) kemarin.
Sultan Sulu, bulan Februari lalu berusaha merebut Sabah kembali dari Malaysia. Jacel engatakan Kesultanan Sulu akan tetap berusaha melanjutkan apa yang dilakukan Sultan Jamalul Kiram III. Khususnya merebut kembali Sabah hingga masuk wilayah Filipina.
Juru bicara keluarga Sultan Sulu Ibrahim Idjirani, mengatakan keluarga masih membahas bagaimana pemakaman Kiram. Kiram sendiri sempat berwasiat ingin dimakamkan di ibukota asli Kesultanan Sulu, di Maimbung, Sulu. Idjrani mengungkapkan Kiram pernah berpesan kepada saudaranya, dan meminta mereka melanjutkan perjuangan Kesultanan untuk merebut kembali Sabah. Termasuk kepada saudaranya, Raja Agbimuddin Kiram, yang memimpin pasukan di Sabah.
Istri Jamalul Kiram, Fatima, mengatakan, meski sultan meninggal sebagai orang miskin tapi ia terhormat. Fatima meminta kepada semua pengikutnya untuk melanjutkan keyakinan merebut kembali Sabah. Namun menyatakan merebut kembali Sabah bukan berarti harus melakukan kekerasan kembali. Ia yakin keluarga saat ini bersedia untuk melakukan perundingan dengan Malaysia.
Saat ini adik Jamalul Kiram III, Bantillan secara otomatis akan mengambil alih kesultanan sebagai Sultan Sulu yang baru. Hal ini sesuai dengan hukum yang mereka jalankan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved