Dewan Keamanan (DK) Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menggelar sidang darurat mengenai pembunuhan petinggi Hamas, Ismail Haniyeh, Rabu (31/7/2024). Sidang digelar atas pemintaan Iran.
Dalam sidang tersebut, Duta Besar China untuk PBB, Fu Cong, menyatakan, China mengecam terhadap pembunuhan Haniyeh.
Menurut Beijing, serangan itu sebagai upaya sabotase perdamaian yang dilakukan secara terang-terangan.
"China sangat khawatir tentang memburuknya pergolakan di kawasan yang mungkin dipicu oleh insiden ini," kata Fu Cong dimuat TRT World.
Utusan Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, menyebut Israel sebagai teroris yang membunuh Haniyeh.
"Ini bukan sekadar serangan terhadap satu orang. Ini adalah serangan kejam terhadap fondasi hubungan diplomatik, kesucian kedaulatan negara, dan prinsip-prinsip yang mendasari tatanan global kita," kata Amar Bendjama.
Amar Bendjama meminta masyarakat internasional untuk tidak tinggal diam saat darah tak berdosa tertumpah dan hukum internasional dicabik-cabik.
"Kami menyerukan gencatan senjata segera tanpa syarat di Gaza dan pencabutan blokade Gaza yang tidak manusiawi," kata Amar Bendjama.
Dubes Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, mengatakan, serangan terhadap Haniyeh mampu membahayakan kawasan. Sebab, secara tidak langsung serangan itu menyeret Iran ke dalam eskalasi kawasan yang sudah mencapai titik didih.
"Ini merupakan pukulan telak, terutama bagi negosiasi mediasi antara Hamas dan Israel yang difokuskan pada gencatan senjata di Jalur Gaza, dan Ismail Haniyeh adalah peserta langsung dalam hal ini. Kita semua harus memahami ini," kata Dmitry Polyansky.
Dubes Rusia tu menyerukan semua pihak untuk menahan diri dari perang regional skala penuh. Kemudian mendorong pentingnya implementasi penuh dan menyeluruh dari resolusi Dewan Keamanan 1701.
Resolusi itu menyerukan penghentian penuh permusuhan antara Israel dan Hizbullah, penarikan pasukan Israel dari Lebanon untuk digantikan oleh pasukan Lebanon dan UNIFIL yang dikerahkan ke Lebanon selatan, dan pelucutan senjata kelompok bersenjata, termasuk Hizbullah. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved