Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Yaman di Kota Sanaa, diserang aksi bom bunuh diri dan kelompok bersenjata berseragam militer pada Kamis (04/12) pagi waktu setempat. Sedikitnya 52 orang tewas, termasuk dokter, perawat dan pasien. Sementara 162 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Pejabat Kemenhan Yaman mengatakan, ledakan tersebut disebabkan oleh 2 bom mobil bunuh diri. Bom mobil pertama menghantam gerbang barat kementerian itu dan yang kedua menerobos gerbang tersebut dan meledak di dalam kompleks kementerian.
Beberapa sumber keamanan mengatakan setelah ledakan tersebut, banyak penyerang yang mengenakan seragam militer menerobos 3 departemen kementerian itu dan terlibat baku-tembak dengan tentara.
Gedung Kemenhan itu berada di daerah yang berpenduduk padat dan serangan tersebut terjadi saat warga setempat baru berangkat kerja.
Komite Keamanan Tinggi Yaman mengatakan, beberapa dari mereka yang tewas adalah warga asing. Tidak disebutkan berapa aparat dan orang bersenjata yang terbunuh dalam insiden itu. Korban tewas termasuk 2 dokter Jerman dan 2 dokter Vietnam, serta 1 perawat India dan 2 perawat Filipina. Serangan tunggal ini adalah yang terburuk di Yaman selama 18 bulan ini.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu, namun seorang ahli Yaman mengenai militansi mengatakan, serangan itu memiliki ciri-ciri Alqaidah.
Militan Alqaidah memperkuat keberadaan mereka di Yaman tenggara, dengan memanfaatkan melemahnya pemerintah pusat akibat pemberontakan anti-pemerintah yang meletus pada Januari 2011 yang akhirnya melengserkan Presiden Ali Abdullah Saleh.
Operasi ofensif pasukan Yaman yang diluncurkan pada Mei 2012 berhasil menghalau militan Al Qaida dari sejumlah kota dan desa di wilayah selatan dan timur yang selama lebih dari setahun mereka kuasai.
Meski melemah, jaringan teror itu masih bisa melancarkan serangan-serangan terhadap sasaran militer dan polisi.Yaman adalah negara leluhur almarhum pemimpin Alqaidah Osama bin Laden dan hingga kini masih menghadapi kekerasan separatis di wilayah utara dan selatan.
Yaman Utara dan Yaman Selatan secara resmi bersatu membentuk Republik Yaman pada 1990 namun banyak pihak di wilayah selatan, yang menjadi tempat sebagian besar minyak Yaman, mengatakan bahwa orang utara menggunakan penyatuan itu untuk menguasai sumber-sumber alam dan mendiskriminasi mereka.
© Copyright 2024, All Rights Reserved