Malam ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang tokoh lintas agama untuk berdialog. Namun, salah satu tokohnya, yakni mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif memastikan diri tidak hadir. Dia mengaku mempunyai acara yang tidak bisa ditinggalkan di Yogyakarta.
Konfirmasi ketidakhadiran Buya, panggilan akrab Syafii, disampaikannya kepada wartawan, Senin pagi (17/01). “Saya tidak bisa hadir. Saya sekarang di Yogya, ada acara yang tak bisa saya tinggalkan.”
Disamping itu, ujar Buya, surat undangan pertemuan dari pihak istana bukan dialamatkan kepada dirinya. Surat tersebut justru ditujukan kepada PP Muhammadiyah, pada Minggu sore.
Secara terpisah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan bahwa pertemuan para tokoh lintas agama dengan Presiden SBY, di Wisma Negara malam nanti, adalah dialog antara pemimpin formal dan informal di tubuh masyarakat.
Sebagai Ketua Presidium Inter Religious Council (IRC) Indonesia, Din mengaku keberatan mengirim surat resmi. Untuk dialog seperti itu cukup komunikasi informal dari salah satu pihak. "Maka saya mengirim sms untuk kemungkinan dialog tersebut. Hal ini baik, karena segala persoalan bisa diselesaikan dengan dialog.”
Din berharap pertemuan itu akan berlangsung dialogis dan akomodatif. “Adalah kesempatan baik bagi para tokoh untuk menyampaikan langsung sikap dan pandangan mereka kepada Presiden SBY, tentang fakta-fakta kebohongan Pemerintah selama ini," jelas Din.
© Copyright 2024, All Rights Reserved