Sebanyak 18 orang tewas akibat kericuhan yang terjadi di Gelanggang Olah Raga (GOR) Nabire, Papua, saat berlangsungnya pertandingan tinju Piala Bupati Nabire, Minggu malam (14/07). Kericuhan terjadi akibat pendukung petinju yang kalah tak terima dan mengamuk. Korban tewas akibat terjepit dan terinjak-injak, dimana 11 diantaranya adalah perempuan.
Kepada pers, Senin (15/07), Kapolres Nabire AKBP Bahara Marpaung mengatakan, suporter dari petijnu Yulius Pigome melakukan pelemparan kursi. Melihat ada yang melempar kursi, para penonton yang jumlahnya sekitar 1.500 orang tersebut panik.
Saat kejadian, Bupati Nabire Isayas Douw, tengah berada di dalam stadion. Mereka berhamburan berebut untuk keluar dari GOR Nabire. "Mereka berebutan menuju pintu keluar. Akibatnya ada yang pingsan, terinjak dan terjepit," tambahnya.
Bahara menjelaskan, pintu samping GOR segera dibuka. Tapi itu tak menolong. Sebanyak 18 korban tumbang, 11 Diantaranya perempuan dan 7 pria. Korban segera dievakuasi ke RSUD Nabire. Ada 38 yang luka, termasuk anak-anak," ujar Bahara.
Polisi mengevakuasi semua korban ke RSUD Nabire. Ada 38 orang mengalami luka-luka. Situasi sudah bisa dikendalikan. Saat ini, polisi memeriksa intensif sejumlah saksi terkait insiden berdarah tersebut. “Ada tujuh orang yang diinterograsi," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Gde Sumerta Jaya, kepada pers, Senin (15/07).
Belum diketahui persis siapa dan dari pihak mana 7 orang yang diperiksa tersebut. Kepolisian sendiri masih mendalami keterangan para saksi. “Hingga saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," ujar Sumerta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved