Diduga dipicu soal nomor urut daftar caleg sementara (DCS), Wakil Sekretaris DPD PAN Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Amiluddin Kunsi,35, berkelahi dengan Sekretaris DPD PAN Muna Ilhas Muhammad. Amiluddin Kunsi atau dikenal La Milu akhirnya tewas setelah sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit.
Menanggapi kejadian ini, DPP PAN menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada penegak hukum. Sementara kader partai yang terlibat, dipastikan segera dipecat.
"Ini tragedi yang memilukan, memalukan, dan tidak perlu. Saya akan minta pelaku dipecat dari PAN,," kata Wakil Ketua Umum DPP PAN Dradjad H Wibowo, Kamis dinihari (23/05).
Dradjad memastikan pelaku diserahkan ke penegak hukum untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. Kekerasan fisik, apalagi hingga berakibat korban jiwa, sangat bertentangan dengan jiwa PAN. "Lebih-lebih bila benar urusannya hanya sepele karena nomor urut (pencalonan legislatif)," tukas Dradjad.
Insiden ini terjadi Rabu siang (22/05) sekitar pukul 12.00 Wita di depan Kantor PAN Muna, di Jalan Sangke Palangga, Raha, Sulawesi Tenggara.
Kapolres Muna AKBP Sempana Sitepu mengatakan polisi masih memeriksa kronologi dan motif kasus ini. Sedangkan pelaku pemukulan, Ilhas sudah diamankan di Mapolres Muna untuk diminta keterangan.
Dugaan sementara, perkelahian antara Amiluddin dan Ilhas bermula dari cekcok mulut dalam penentuan daftar calon legislatif sementara (DCS). Percekcokan terjadi di dalam kantor sekretariat partai. Para pengurus lain DPD PAN sempat melerai.
"Setelah itu kontak fisik berlanjut di depan kantor PAN, korban dipukul pada bagian lehernya dengan menggunakan benda tumpul (kayu) sehingga korban jatuh tersungkur," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sultra AKBP Abdul Karim Samandi, Rabu (22/05).
Pria yang akrab disapa La Milu ini sempat dilarikan ke UGD RSUD Raha untuk mendapatkan pertolongan. Namun akhirnya, nyawa ayah empat anak itu tidak bisa diselamatkan.
La Milu tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis. Di beberapa bagian tubuhnya, seperti wajah dan tangan, terdapat luka lecet. Sementara telinga korban mengeluarkan darah serta keluar buih dari mulutnya.
“Hasil visum luar yang dilakukan dokter RSUD Kabupaten Muna, ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul di sebagian tubuh korban. Saat ini, polisi tengah memeriksa pelaku. Polisi juga memintai keterangan lima orang saksi yang berada di lokasi kejadian,” kata Karim.
© Copyright 2024, All Rights Reserved