Lama tak tampil di depan publik hingga menimbulkan spekulasi kondisi kesehatannya, Presiden Rusia Vladimir Putin, akhirnya muncul dalam rekaman wawancara, Minggu (15/03), menyatakan siap menjaga Crimea dengan menyiagakan senjata nuklir.
Dikutip dari BBC, Senin (16/03), Putin mengatakan, kehidupan orang Rusia di Crimea dalam bahaya, sebelum wilayah itu memutuskan untuk memisahkan diri dari Ukraina. Crimea akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Rusia pada 18 Maret, yang mengundang reaksi negatif dari Barat.
Putih menegaskan dirinya telah siap untuk menempatkan senjata nuklir Rusia dalam keadaan siaga, selama ketegangan yang terjadi terkait krisis di Ukraina dan Crimea.
Rekaman itu sekaligus menjawab spekulasi, tentang keberadaan pemimpin Rusia itu yang disebut tidak terlihat di publik, sejak 5 Maret lalu. Kremin membantah isu sakitnya Putin.
Media-media Barat selalu membuat spekulasi tentang para pemimpin negara-negara seperti Rusia dan Korea Utara. Sebelumnya spekulasi juga beredar tentang kesehatan pemimpin Korea Utara (Korut), yang dikaitkan dengan kemungkinan kudeta.
Dalam rekaman wawancaranya, Putin mengatakan, Rusia tidak pernah berpikir tentang memisahkan Crimea dari Ukraina, hingga terjadi kudeta pemerintahan di Ukraina yang mendapat dukungan Barat.
"Kami siap melakukan ini. Crimea adalah teritori kita dalam sejarah. Orang Rusia tinggal di sana. Mereka dalam bahaya, kita tidak dapat mengabaikan mereka," kata Putin, tentang menempatkan senjata nuklir Rusia dalam keadaan siaga perang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved