Markas Besar Polri menambah jumlah personel kepolisian untuk mengamankan pemilihan umum legislatif di provinsi Aceh, Papua, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Penambahan pasukan berdasarkan analisis bahwa ketiga daerah tersebut rawan terjadi gangguan keamanan saat pemilu.
Kepada pers, di Kementerian Polhukam, Senin (07/04), Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan, penambahan personel dilakukan sebagai langkah antisipatif. Sejalan dengan itu, pihaknya juga terus melakukan langkah preventif, termasuk dialog dengan masyarakat agar tercipta semangat yang sama untuk menjaga keamanan pemilu.
“Untuk daerah rawan sudah dilakukan penebalan (keamanan), karena memang berdasarkan analisis ada beberapa daerah rawan yang perlu antisipasi khusus Polri," ujar dia.
Di Aceh, ujar Badrodin, pihaknya menambah pasukan 1 Datasemen Brimob, Densus 88, ditambah pasukan dari Mabes Polri. Personel TNI juga disiagakan, dan razia gabungan juga akan dilakukan untuk menciptakan keamanan di sana.
Sedangkan di Papua, Mabes Polri akan menambah personelnya sebanyak 2 satuan setingkat kompi (SSK), dan di NTT sebanyak 1 SSK. Penambahan personel juga akan dikerahkan di sejumlah TPS dengan menerjunkan 993 personel lainnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved