Anggota Majelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring, mengungkapkan, PKS sempat ingin kembali mendukung dan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Hal itu diungkap Tifatul melalui akun X resminya, Kamis (5/9/2024).
Menurut Tifatul, keputusan PKS batal mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta dan memilih mengusung Ridwan Kamil dan Suswono sebagai bakal Cagub dan Cawagub, melewati dinamika yang panjang.
Tifatul mengatakan, PKS sesungguhnya telah menduetkan Anies Baswedan dengan Sohibul Iman untuk maju di Pilkada Jakarta. Namun duet ini tidak tercapai kesepakatan.
"Tidak sepakat, dalam ranah politik itu hal yang biasa saja. Bukan berarti telah terjadi kiamat kubro. Lalu kita cerai talak tiga dan seterusnya. Sepakat kita lanjut, kalau tidak ya monggo, cari jalan lain," kata Tifatul.
Dalam kondisi buntu itu, akhirnya PKS mencari alternatif lain dan memutuskan mendukung Ridwan Kamil.
Di tengah proses ini keluarlah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 60/PUU-XXII/2024 yang menurunkan ambang batas Pilkada.
Keputusan MK tersebut menjadi pembahasan mendalam di internal PKS. Muncul pertanyaan, apakah PKS akan batal dukung RK dan kembali mencalonkan Anies Baswedan?
"Ini menjadi diskusi dan pembahasan yang panjang di PKS. Satu sisi kami sudah ada kesepakatan dengan RK, pada sisi lain ada peluang untuk maju 7,5% dengan Anies, bahkan PKS pun bisa maju sendiri," kata Tifatul.
Namun berdasarkan rapat dewan syuro yang berlandaskan juga kepada dalil-dalil Alquran dan sunnah, ternyata tidak boleh memutuskan perjanjian yang sudah disepakati, kecuali pihak seberang melakukan pengkhianatan terhadap kesepakatan.
"Sehingga akhirnya PKS tetap mengusung RK-Suswono untuk Pilkada DKI 2024 ini," pungkas Tifatul. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved