Pertemuan jajaran petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, kemarin, merupakan ajang silaturahim yang tertunda. Dalam pertemuan tersebut, PKS menyatakan dukungan terhadap sejumlah program pemerintah yang sejalan dengan visi PKS.
“Agenda lama, Presiden sudah berencana hadir hanya tertunda oleh kesibukan Presiden, dan juga kesibukan kami,” ujar Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bidang Polhukam Almuzzammil Yusuf, yang ikut mendampingi Presiden PKS Sohibul Iman dalam pertemuan itu.
PKS sebenarnya mengundang Presiden Jokowi untuk hadir pada acara Munas PKS pada September. Sebetulnya Jokowi berkeinginan hadir di acara itu tapi bakal karena ada agenda kunjungan kerja ke Timur Tengah. Pada saat menggelar Mukernas, PKS juga mengundang Jokowi namun karena kesibukan tidak bisa hadir.
Almuzzammil mengatakan, PKS mengapresiasi program kebijakan kedaulatan dan dukungan terkait pengiriman tenaga kerja. "Presiden PKS juga menegaskan kembali, keberadaan kami tetap di KMP sebagai oposisi loyal," ucapnya.
Almuzzammil menambahkan, isi pembicaraan dalam pertemuan tersebut berkisar program pemerintah yang sejalan dengan visi PKS. Seperti kedaulatan pangan dan ketahanan keluarga. "PKS megapresiasi apa yang disampaikan Jokowi terkait hal itu," ujar dia.
Lebih lanjut, ia menambahkan, pertemuan tersebut tidak berpengaruh terhadap Koalisi Merah Putih. Ia menyebut, KMP sudah memahami rencana ini. Sebab, pertemuan tersebut merupakan program partai yang tertunda.
"Dialog antara pemerintah dengan oposisi saat ini bagus untuk publik. Kritik dalam hal yang memang harus dikritik dan memberi apresiasi. Saya kira itu karakter bangsa Indonesia," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved