Pemerintah dan Pertamina akan menentukan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada pekan ini. Rapat akan digelar Pertamina dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membahas penetapan harga BBM Januari 2016.
"(Akan dibicarakan) dalam minggu-minggu ini," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Jakarta, Senin (22/12).
Pertamina dan Kementerian ESDM akan melihat variabel harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam 3 bulan ke belakang untuk menentukan harga BBM pada awal 2016.
Dwi mengakui ada peluang penurunan harga BBM namun Dwi tak mau memastikan, rencana penurunan ini meliputi harga premium atau solar saja. Menurut Dwi, saat ini Pertamina sudah tidak mempermasalahkan kerugian perusahaan sebesar Rp12 triliun akibat kebijakan yang tidak menaikkan harga BBM saat harga minyak mentah naik di kuartal I dan II 2015.
Pertamina memang sudah tidak memiliki alasan lagi untuk tidak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Apalagi harga minyak dunia jenis WTI terus longsor hingga menjadi US$34,63 per barrel di New York Mercantile Exchange pada Senin (21/12).
Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga cenderung stabil. Penurunan harga BBM ini dinanti oleh pengusaha dan pelaku pasar karena dapat mendorong daya beli masyarakat dan ekonomi domestik.
Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy bilang, jika harga minyak dunia bertahan di kisaran US$35 US$-36 per barrel dan rupiah relatif stabil di level Rp14.000 per US$1 maka daya beli masyarakat bisa naik.
"Jika harga BBM turun maka ruang penurunan BI rate makin besar dan daya beli masyarakat meningkat," kata Leo.
Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmi Radi mengatakan, dengan melihat perkembangan harga keekonomian pada saat ini, harga bahan bakar jenis premium seharusnya bisa turun Rp500 per liter. Dengan harga jual premium saat ini sebesar Rp 7.400 per liter, saat ini premium seharusnya dijual Rp 6.900 per liter.
"Pemerintah tidak perlu memperhatikan keuangan Pertamina, karena hal itu akibat salah kelola," kata Fahmi.
Sedangkan, Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution tidak bisa menjanjikan penurunan harga BBM pada awal tahun. Sebab belum ada pembahasan. "Saya tidak menjanjikan apa-apa. Tunggu saja," ujar Darmin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved