Kementerian Pertanian (Kementan) mengandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) untuk membantu pencetakan sawah baru seluas 23 ribu hektar (ha). Pelaksanaan program tersebut menggunakan mekanisme swakelola. Dengan pendanaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar Rp359 miliar.
Sesditjen Sarana dan Prasarana Pertanian Abdul Madjid mengatakan pihaknya saat ini sedang mempersiapkan dan melakukan pematangan konsep pemcetakan sawah baru. Pada tahun ini, kegiatan cetak sawah akan dilakukan di 11 kabupaten di 9 provinsi di Indonesia. Diharapkan, pada Desember mendatang semua sudah selesai.
"Porsi cetak sawah terbesar berada di kabupaten Merauke seluas 10.000 Ha. Sedangkan, sisanya atau tersebar 13 kabupaten seperti Merangin (Jambi), Ogan Komering Ilir (Sumsel),Lampung (Mesuji) dan Kalimantan Barat (Sanggau).Selain itu, Pinrang, Wajo (Sulsel),Bombana (Sulteng),Bima (NTB)) dan Bangka Barat serta Bangka Selatan (Babel)," katanya kepada politikindonesia.com di Kantor Kementan Jakarta, Rabu (15/07).
Sementara itu, Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Prasetyo Nuksin menambahkan, untuk pencetakan sawah baru tahun 2016 mendatang, setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp13 juta per ha. Namun, anggaran tersebut berbeda, jika dibandingkan dengan pencetakan sawah baru di Papua yang membutuhkan anggaran mencapai Rp19 juta/ha.
"Itu artinya dengan luas percetakan sawah seluas 23 ribu ha, maka dibutuhkan dana sebesar Rp359 miliar. Anggaran tersebut dipersiapkan untuk penyiapan sawah seperti lean clearing dan amdal. Kami menjamin, lahan yang akan diperuntukan sawah baru di Merauke tidak bertentangan hak ulayat masyarakat setempat," ujarnya.
Dijelaskan, untuk mencetak sawah baru tidak memakan waktu terlalu lama. Sehingga diharapkan pada musim tanam Oktober 2015 -Maret 2016, sebagian areal sawah baru itu sudah dapat ditanam. Sebenarnya yang lama itu adalah proses administrasinya.
"Guna mengakslerasikan program tersebut, kami juga menyediakan alsintan berupa traktor roda 4 sebanyak 259 unit, transplanter 304 unit, pompa air 6000 unit dan combine harvester 300 unit. Adapun mekanisme kerja sama dengan TNI AD yaitu untuk pengelolaan budidaya lahan dan paska panen sawah baru seluas 23 ribu ha dengan menggunakan mekanisasi pertanian," paparnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved