Pemerintah Inggris berencana menjual sepertiga sahamnya di Royal Bank of Scotland (RBS) kepada Abu Dhabi. Saat ini pembicaraan tentang rencana penjualan tersebut tengah dilakukan secara intensif. Pemerintah Inggris yang mengontrol 82% saham RBS, telah melakukan negosiasi berbulan-bulan dengan lembaga pengelola kekayaan negara emirat.
Apabila penjualan sahan kepada Abu Dhabi dilakukan sekarang, mungkin akan merugikan bagi Inggris karena saham RBS diperdagangkan pada tingkat yang jauh lebih rendah dari yang dibayarkan pemerintah Inggris pada 2008. Saat itu Pemerintah Inggris menalangi bank RBS itu pada saat puncak krisis keuangan global.
Selama dua tahun sejak 2008, pemerintah Inggris telah menginvestasikan 45,5 miliar poundsterling dari uang pembayar pajak di RBS. Akibatnya hampir kehabisan uang setelah kewalahan mencoba sendiri untuk mengambil alih bank Belanda ABN Amro.
Kesepakatan untuk menjual bagian cukup besar dari bank pada sebuah kerugian untuk pembayar pajak akan sangat dikritik pada saat penghematan dalam ekonomi Inggris. Saham RBS saat ini diperdagangkan pada sekitar setengah dari 50 pence per saham yang dibayar pemerintah.
Seorang juru bicara RBS meolak berkomentar atas laporan tersebut. Bahkan, InvestasiKeuangan Inggris (UKFI)-lembaga yang didirikan pada 2008 untuk mengelola investasi pemerintah Inggris di lembaga keuangan juga menolak berkomentar.
Pemerintah Inggris tidak merahasiakan bahwa pembicaraan telah berlangsung dengan sejumlah pihak yang berkepentingan untuk menemukan pembeli RBS. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan Februari 2012 kemarin, kerugian bersih RBS membengkak menjadi hampir 2,0 miliar poundsterling pada tahun 2011lalu. Kondisi ini terjadi akibat terpukul krisis utang Yunani, biaya restrukturisasi dan pembayaran kompensasi terkait dengan kesalahan penjualan asuransi. Itu adalah kerugian curam kelompok keempat tahun berturut-turut sejak itu bank diselamatkan.
Kepala Eksekutif Stephen Hester menghapus saham bonus tahunan senilai 963.000 poundsterling di atas 1,2 juta poundsterling gajinya. Langkah ini dilakukan di tengah kemarahan publik menjelang hasil kesepakatan penjualan saham RBS ke Abu Dhabi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved