Harga minyak dunia di New York pada Senin (Selasa pagi WIB) mengalami kenaikan. Hal ini dipicu pernyataan Kepala Federal Reserve AS Ben Bernanke yang mengatakan pelemahan terus-menerus di pasar pekerjaan memerlukan kebijakan stimulus lanjutan.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei, naik 16 sen menjadi berakhir pada 107,03 dolar AS per barel, lapor AFP. Sedangkan, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, naik 52 sen menjadi 125,65 dolar AS per barel pada penutupan perdagangan.
Komentar Bernanke tersebut membalikkan pandangan "bearish" di awal perdagangan. Setelah harga menguat pada Jumat pekan lalu, ada beberapa aksi ambil untung di perdagangan Eropa dan Asia.
Fund Manager di pengelola aset Astmax di Tokyo, Tetsu Emori mengatakan, ada beberapa tingkat ambil untung di pasar, namun harga secara keseluruhan bertahan cukup mantap.
Selain dipicu pernyataan Bernanke, harga minyak dunia juga menguat pada akhir Jumat sebagai reaksi terhadap laporan bahwa ekspor dari Iran yang telah secara signifikan menurun pada Maret. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Barat atas program nuklirnya yang kontroversial.
Ekspektasi stimulus Fed lanjutan untuk ekonomi menaikkan prospek permintaan lebih lanjut. "Kami belum bisa pastikan bahwa laju dari peningkatan pasar tenaga kerja baru-baru ini akan menjadi berlanjut," kata Bernanke dalam pidatonya di luar Washington.
Menurut Bernanke, perbaikan lebih lanjut yang signifikan dalam tingkat pengangguran kemungkinan akan membutuhkan ekspansi lebih cepat dari produksi. Selain itu juga diperlukan permintaan dari konsumen dan bisnis dan sebuah proses yang dapat didukung oleh kebijakan akomodatif lanjutan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved