Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf merasa Partai Demokrat terus disudutkan oleh media sebagai partai terkorup. Padahal di sisi lain banyak kasus terjadi terhadap partai lainnya, namun disayangkan kenapa media selalu menyorot kasus yang membelit partainya.
Nurhayati mengatakan, dirinya menghormati kebebasan pers meski ada sebagian pers memojokkan terus Demokrat. Apa yang ingin dilakukan Demokrat adalah melakukan langkah bersih-bersih dengan memberantas korupsi dan bukan koruptor.
"Partai Demokrat ingin memberantas korupsi bukan koruptor," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI di sela pertemuan The Parliamentary Conference in The WTO (PCWTO) di Kuta, Bali, Kamis (05/12).
Nurhayati justru mengklaim bahwa kebebasan pers justru diberikan di era Presiden SBY dan dia percaya kebebasan media sebagai pilar demokrasi. Untuk itu semua pihak diminta memanfaatkan sebaik-baiknya kran kekebasan pers itu untuk menjaga demokrasi. Media diharapkan juga bisa memberikan keseimbangan dalam pemberitaan tidak hanya menyoroti kasus Partai Demokrat.
Menurut Nurhayati, meski belakangan ini KPK banyak menyeret politisi Partai Demokrat ke balik jeruji besi karena diduga korupsi, namun Demokrat akan selalu mendukung dan menyediakan anggaran kepada KPK.
"Kami terus mendukung penegakan hukum. KPK itu yang mendukung Demokrat bahwa kami yang mendukung, sediakan anggaran. Jangan lupa itu Demokrat yang memang 20 persen itu Demokrat," kata Nurhayati.
Mengenai salah elit partainya yakni Jero Wacik yang diduga tersangkut korupsi SKK Migas, Nurhayati menyerahkan persoalan itu ke proses hukum berjalan. Sebab sampai saat ini Jero masih sebagai saksi dan banyak saksi lainnya yang dimintai keterangan.
"Yang lain sudah jadi tersangka, sudah jelas jelas tersangka, tidak diungkap artinya media sebagian tidak memberitakan," kata Nurhayati.
© Copyright 2024, All Rights Reserved