Massa dari dua kelompok organisasi kedaerahan bentrok di kawasan Jelambar, Jakarta Barat, Minggu sore. Diduga tawuran massal itu dipicu masalah sepele, karena anggota kedua kelompok saling ejek. Ratusan polisi diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan keadaan.
Keributan berdarah ini terjadi antara anggota Forum Betawi Rempug (FBR) dengan kelompok pemuda asal wilayah timur Indonesia. Bentrokan terjadi, saat massa dari FBR sedang melayat ke rumah salah satu anggotanya yang meninggal Minggu pagi.
Secara tiba-tiba, puluhan pemuda asal wilayah timur Indonesia menyerang anggota FBR dengan membawa senjata tajam. Mendapat serangan mendadak, anggota FBR berlarian kocar-kacir. Bahkan beberapa kendaraan berupa sepeda motor mereka menjadi sasaran amuk kelompok lawannya.
Petugas kepolisian dari Kepolisian Sektor Tanjung Duren dan Kepolisian Resor Jakbar langsung mengamankan lokasi keributan serta puluhan sepeda motor dan senjata tajam. Hingga saat ini, polisi masih berjaga-jaga di lokasi untuk mengantisipasi adanya serangan balasan sebagai lanjutan dari keributan sore tadi. “Sudah ada dari Polres, Polda, Samapta, juga ada dari Brimob di lokasi,” ujar petugas piket Polsek Tanjung Duren, Aipda Alamsyah.
Alamsyah menjelaskan, bentrokan sudah terjadi sejak sekira pukul 16.00 WIB. Namun belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam insiden ini. Bentrokan awalnya terjadi dekat Diskotek MW, Jalan Jelambar. “Ini bentrok antara dua kelompok massa,” ujar Alamsyah.
4 Jam
Setelah berlangsung lebih dari empat jam, bentrokan tersebut akhirnya berhasil dihentikan. Polisi berhasil menenangkan kedua kelompok massa itu untuk menghentikan provokasi. Bentrokan terjadi sejak pukul 16.00 WIB dan baru bisa diredam pada pukul 20.30 WIB.
Polda Metro Jaya menurunkan ratusan polisi untuk menguasai situasi. Bahkan, untuk memukul mundur kedua kubu, polisi sempat melemparkan gas air mata di lokasi bentrokan.
Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Yazid Fanani turun langsung ke lokasi dan melakukan mediasi dengan pemimpin kedua kelompok massa tersebut. Salah satu kelompok massa yang berasal dari warga sekitar, berhasil diyakinkan untuk kembali masuk ke dalam rumah masing-masing.
Sementara itu, mediasi dengan pemimpin kelompok massa lainnya sempat berlangsung alot. Meski demikian, Kapolres Jakarta Pusat berhasil meyakinkan agar mereka kembali pulang meninggalkan lokasi tersebut.
Menurut Kombes Yazid Fanani, kedua pihak mengakui menghormati aparat keamanan dan bersedia menahan diri untuk tidak melanjutkan bentrokan. Meski demikian, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kembali terjadi, polisi menurunkan pasukan Brimob yang menggunakan sepeda motor trail untuk berkeliling ke gang-gang. Menurut Kapolres Jakpus, polisi tidak ingin kecolongan dan bentrokan meluas.
Akibat bentrokan ini, suasana mencekam dan lalu lintas pun terpaksa dialihkan. Situs Traffic Manajemen Center (TMC) Polda Metro Jaya, Minggu malam menyebutkan, ada pengalihan arus lalin di sekitar Jelambar, sebagai imbas bentrok antar Kelompok Masyarakat.
TMC menjelaskan lalu lintas dari arah Daan Mogot menuju Tubagus Angke dialihkan ke Grogol. Sementara lalu lintas dari Jembatan Dua menuju Pesing dialihkan ke Jembatan Besi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved