Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga awal 2014. Pemerintah akan berupaya menjaga rupiah stabil dengan kebijakan-kebijakan tepat.
"Tren pelemahan nilai tukar rupiah saat ini masih akan berlanjut hingga awal tahun 2014," terang Menteri Keuangan Chatib Basri dalam pidatonya saat rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/08).
Menkeu menuturkan, sudah ada 4 paket kebijakan pemerintah untuk menyikapi tekanan dolar terhadap rupiah. Pertama adalah untuk perbaikan defisit transaksi berjalan dan rupiah terhadap dolar. Terdiri dari pemberian insentif dan keringanan pajak kepada industri padat karya dan padat modal 30 persen hasil produksi berorentiasi ekspor.
Kemudian penurunan impor migas dengan pemanfaatan biodiesel, penetapan pajak penjualan barang mewah (PPn BM) untuk mobil CBU dan barang impor bermerek hingga 150 persen dan penguatan kembali ekspor mineral dengan memberikan relaksasi prosedur yang terkait dengan kuota dan clean and clear. "Paket kebijkan ini berisi beberapa kebijakan yang diarahkan untuk mendorong ekspor," ujar dia.
Kedua adalah kebijakan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dengan kepastian soal defisit anggaran 2,83 persen sesuai dengan target APBN-P 2013. Ketiga yaitu terkait kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat.
"Pemerintah berkoordinasi dengan BI untuk menjaga gejolak harga dan inflasi. Pemerintah akan mengubah tata niaga daging sapi dan hortikultura dari impor berdasarkan kuota menjadi mekanisme impor dengan mengandalkan harga," ujar Chatib.
Keempat adalah kebijakan untuk mempercepat investasi. Pemerintah akan mengefektifkan sistem layanan terpadu satu pintu perizinan investasi.
"Pemerintah juga akan mempercepat revisi peraturan daftar negatif investasi (DNI) mempercepat investasi di sektor berorientasi ekspor dengan memberikan insentif serta percepatan renegosiasi kontrak karya pertambangan," tandas Menkeu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved