Hanya ada 3 partai politik besar yang berpeluang besar mengajukan calon presiden (Capres) pada pemilihan Presiden 2014 mendatang. Ketiga partai tersebut adalah Partai Golkar, PDIP dan Demokrat.
Setidaknya demikian hasil survei periode Oktober 2013 yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI), hari ini, Minggu (20/10). Dari survei LSI antara 12 September-5 Oktober di 33 provinsi itu, Partai Golkar meraih elaktabilitas tertinggi, sebesar 20,4 persen, disusul PDIP (18,7 persen) dan Demokrat (9,8 persen). Ketiga partai ini memiliki peluang paling besar memperoleh suara dan mengusung Capres.
Peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan, meskipun saat ini begitu banyak nama yang disebut-sebut menjadi calon presiden, pada akhirnya hanya terdapat 3 atau 2 calon presiden saja yang riil. Lainnya hanya menjadi capres wacana saja.
Adjie menyebut, kurang setahun pemilihan presiden, dibutuhkan parameter yang lebih riil tentang peluang dan kekuatan kandidat.
Pada 2014 nanti, sambung dia, Capres tidak hanya dilihat dari elektabilitas atau kuat tidaknya dukungan. Namun, yang lebih penting adalah, apakah Capres nanti memenuhi syarat minimal sesuai UU, yakni 25 persen suara nasional atau 20 persen kursi parlemen.
Menurut temuan LSI, kemungkinan hanya terdapat 3 capres riil. Alasannya, berdasarkan pengalaman Pemilu 2004 dan 2009, orang yang menjadi Capres selalu pemimpin struktural partai atau ketua umum partai.
Capres riil didukung oleh koalisi partai yang minimal mendapat 25 persen suara pemilu nasional atau 20 persen kursi di parlemen, dan capres riil didukung sepenuhnya oleh partai.
Nama-nama yang paling mungkin maju menjadi capres riil ini, sambung Adjie, antara lain Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar, dan Dahlan Iskan yang menurut prediksi LSI akan memenangkan konvensi Partai Demokrat.
Kalau melihat dari hasil survei tersebut, ujar Adjie, Demokrat juga belum tentu bisa mengusung capresnya sendiri. Sebab jika tidak memperoleh 25 persen suara pemilu nasional, maka Demokrat harus berkoalisi dengan partai lainnya.
Di luar tiga partai besar tersebut, terang Adjie, partai lainnya hanya bisa mengusung presiden wacana saja. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Prabowo Subiakto walaupun tinggi elektabilitasnya, hanya akan menjadi capres wacana karena masih tergantung pada kebaikan hati atau dukungan tokoh/partai di luarnya.
Tingkat elektabilitas Gerindra, menurut survei LSI ini, hanya 6,6 persen, PAN 5,2 persen, PPP 4,6 persen, PKB 4,6 persen, PKS 4,4 persen, Hanura 3,4 persen, Nasdem 2,0 persen, PBB 0,6 persen, PKPI 0,3 persen. Gerindra sulit naik jadi 10 persen elektabilitasnya. Sementara PBB dan PKPI susah lolos parliamentary threshold.
Survei ini menggunakan metode sampling multistage random sampling dengan jumlah responden awal 1200 orang. Margin of error survei +/- 2,9 persen. "Survei menggunakan instrumen kuesioner dengan wawancara tatap muka. Survei juga dibiayai oleh LSI sendiri dengan menggunakan anggaran yang telah dialokasikan setiap tahun," kata Adjie.
© Copyright 2024, All Rights Reserved