Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton jatuh pingsan di rumahnya di Washington, awal pekan lalu. Akibatnya ia mengalami trauma di kepala dan menderita gegar otak.
Demikian pernyataan yang disampaikan Departemen Luar Negeri AS, Sabtu (15/12) waktu setempat. Kondisi ini membuat mantan istri Presiden AS itu, tidak akan bersaksi Kamis depan di hadapan Komite Kongres yang menginvestigasi penyerangan ke kantor diplomatik AS di Benghazi Libya, September lalu yang menewaskan Dubes Chris Stevens dan sejumlah stafnya di tengah protes film anti-Islam, "Innoncence of Muslims".
Hillary pingsan akibat dehidrasi yang disebabkan virus perut yang diidap selama perjalanan ke Eropa. "Ada virus di perut Menlu Clinton, menyebabkan dehidrasi, dan membuatnya pingsan," demikian pernyataan para dokter dari George Washington University, seperti diberitakan New York Times, Minggu (16/12).
Philippe Reines, wakil asisten menteri luar negeri AS mengatakan, Hillary pingsan saat sendirian berada di rumahnya di Washington. Namun, dia menambahkan, gejala gegar otak tak terdiagnosa sampai Kamis lalu. Untung saja, gegar otak itu tidak parah.
Reines menjelaskan, Hillary terus dimonitor oleh tim dokter dan sedang menjalani pemulihan. Meski begitu, ia tidak sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit. Dokter menyarankan Hillary tidak ke kantornya melainkan bekerja dari rumah. "Dengan terus berhubungan dengan Deplu maupun pejabat lain. Ia segera akan kembali bekerja secepatnya," ujar Reines.
Karena sakitnya itu, Clinton juga membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Maroko, Selasa (18/12), di mana ia diperkirakan akan secara resmi mengumumkan sikap AS yang mengakui koalisi oposisi sebagai wakil sah rakyat Suriah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved