Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono didampingi Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meresmikan Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman, di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (15/12).
Kadispenum Puspen TNI Kolonel Cpl Minulyo Suprapto dalam rilis yang dikirim ke politikindonesia.com menjelaskan, pembangunan monumen di Desa Maritaing, Kecamatan Alor Timur dinilai sangat tepat, karena letaknya yang strategis menghadap dengan tegap dan gagah ke arah garis batas laut negara Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste, serta alur laut Kepulauan Indonesia.
Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan, Jenderal Sudirman telah berjuang dengan semangat pantang menyerah untuk mempertahankan harga diri dan martabat bangsa Indonesia, meskipun penyakit yang sangat berat tengah dideritanya.
“Kecintaannya yang teramat besar kepada Ibu Pertiwi telah membentuk watak Sudirman muda untuk lebih mengedepan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun golongan,” kata Agus Suhartono.
Sehingga dengan kegigihan dan kepribadian yang kuat, Jenderal Sudirman masih terus berjuang bersama rakyat untukmempertahankan setiap jengkal tanah air.. Yakni demi tetap tegaknya NKRI, walaupun harta atau nyawa yang menjadi taruhannya.
“Refleksi nilai-nilai historis melalui pembangunan Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman, dan semangat juang yang dimiliki dapat diteladani serta diimplementasikan dalam kehidupan bangsa Indonesia saat ini dan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pembangunan monumen tersebut senantiasa memberikan inspirasi dan menggugah kesadaran sejarah, bahwa perjuangan para pahlawan harus terus dilanjutkan dalam dimensi mengisi kemerdekaan melalui pembangunan nasional”, ujar Laksamana TNI Agus Suhartono.
Lebih lanjut dikatakan Agus, monumen yang memiliki karakteristik konstruksi dari cor beton dengan tinggi patung 7 meter, dudukan 5 meter dan pondasi 4x4 meter merupakan sebuah tonggak yang menyatakan integritas NKRI. Juga sebagai tanda untuk mengobarkan kembali heroisme dan patriotisme Jenderal Besar Sudirman, guna mempertahankan setiap jengkal wilayah NKRI serta semangat untuk membangun kehidupan bangsa yang adil, aman dan sejahtera.
Untuk mencapai kehidupan yang adil, aman dan sejahtera, ujar Panglima TNI, kata kuncinya adalah keterpaduan dankebersamaan dari seluruh komponen masyarakat, termasuk TNI dan Polri, dalam rangka mencegah dan mengatasi segala bentuk ancaman. Baik ancaman dari pihak asing maupun pihak lain, yang dapat merugikan, menimbulkan kerawanandan melanggar kedaulatan serta keutuhan wilayah NKRI, termasuk di wilayah Kabupaten Alor. Di sisi lain, keterpaduan dan kebersamaan itu, juga diperlukan guna percepatan pembangunan dalam rangka meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
“Dalam konteks pertahanan negara, pembangunan monumen ini merupakan simbol kebersamaan dan kemanunggalan TNI-Polri dan rakyat sebagaimana yang telah diwariskan Jenderal Besar Sudirman. Karena hanya dengan kebersamaan dan kemanunggalan, kita menjadi kuat dan mampu membangunnegara demi tercapainya masyarakat yang adil, aman dan sejahtera,” kata Panglima TNI.
Turut hadir dalam peresmian monumen tersebut, antara lain para Asisten Panglima TNI, unsur Muspida Provinsi, Bupati beserta Muspida Kabupaten Alor, para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pemuka Adat dan Budaya serta seluruh masyarakat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved