Itu pesan penting yang pernah dikemukakan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad. Doktor 'M' mengatakan hal itu saat menggambarkan karakter bangsa rumpun Melayu, yang senang intrik, tidak senang jika sesamanya berada di puncak.
Mahathir menyebutkan, sifat itu seperti kepiting. Lihat saja. Kepiting itu, jika diletakkan di kolam, jika ada yang berusaha naik, temannya berusaha menurunkannya. Kalau ada lagi yang akan naik, lainnya membawanya turun. Begitu seterusnya, kalau ada yang naik, ada yang berusaha menurunkannya.
Perilaku kepiting itu, kata Mahathir Muhammad, seperti kaum rumpun Melayu, yang suka menurunkan kawan yang sedang naik. Jadi, jangan sampai kita jadi bangsa kepiting. Itulah pesan Mahathir Muhammad.
Saat ini, di negeri kita, ada sekelompok masyarakat yang saling menggerogoti dan melakukan intrik seperti yang pernah dikatakan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad itu. Mereka senangnya asal kritik, tanpa dasar, apalagi solusi membangun.
Bercermin dari wejangan Mahathir itu, hendaknya kritik yang datang ke pemerintahan SBY-Boediono, murni membangun. Kalau memang kinerjanya kurang, katakan kurang. Kalau baik, harus diakui. Jadi, tidak asal main kritik, tanpa dasar.
Biasanya, orang memang mudah mengkritik, tetapi belum tentu bisa berbuat maksimal, jika berada dalam posisi yang dikritik. Ibarat sepakbola. Penonton di luar lapangan biasanya lebih pintar dari pemain sepakbola.
Ibaratnya kalau pemain mengoper bola ke kiri, penonton biasanya tiba-tiba merasa lebih pintar, berteriak seharusnya bola ke kanan. Demikian sebaliknya, di oper ke kanan, penonton bilang ke kiri pasti lebih baik.
Nah, kalau bercermin dari dunia persepakbolaan itu, ibaratnya pemerintahan SBY-Boediono saat ini berada di dalam lapangan, sebagai pemain. Kita semua yang berada di luar, akan mudah mengkritik kinerja setahun pemerintahan, 20 Oktober 2010. Coba kalau saya di lapangan, belum tentu bisa lebih bagus dari SBY.
Seharusnya, jika ada yang mau maju sebagai 'kapten kesebelasan', silakan maju dan mencalonkan diri pada pertandingan mendatang. Jadi, kalau ingin jadi juara, silakan maju ke final, dan memenangkan pertandingan. Kalau ingin berkuasa, ingin jadi Presiden, harus memenangkan pemilu, menangkan Pilpres.
Prabowo Subianto, Ketua Umum DPP Partai Gerindra
© Copyright 2024, All Rights Reserved