Bagi kaum muslimin dan pengurus takmir masjid atau musala yang ingin memverifikasi kesesuaian arah kiblat, Kamis (28/05) sore, besok adalah waktu yang ideal. Berdasarkan data astronomi, pada pukul 16.18 WIB, besok, matahari akan melintas tepat di atas Kabah.
Hal itu disampaikan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Kementerian Agama, Mukhtar Ali sebagai mana dilansir situs Kemenag, Rabu (27/05).
“Bayang-bayang benda yang berdiri tegak, pada tanggal dan jam tersebut akan mengarah tepat ke Kabah,” jelas Muhtar.
Dikatakan Mukhtar, peristiwa semacam ini dikenal dengan nama Rashdul Qiblah. Yaitu, ketentuan waktu di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.
Mukhtar menambahkan, bagi kaum muslimin dan pengurus takmir masjid atau musala yang akan memverifikasi kesesuain arah kiblat, dapat melakukan langkah-langkah, yakni;
Pertama, menentukan lokasi masjid, mushalla, langgar, atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya. Sediakan tongkat lurus panjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Siapkan juga jam yang sudah dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio, televisi atau internet;
Langkah kedua, cari lokasi di samping atau di halaman masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar.
Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul. “Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya rashdul qiblah agar tidak terburu-buru,” ujar Mukhtar.
Langkah ketiga, saat rashdul qiblah berlangsung amatilah bayangan matahari yang terjadi (toleransi +/- 2 menit). Di Indonesia peristiwa rashdul qiblah terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menuju ke Timur. “Sedangkan bayangan yang menuju ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang tepat,” ujarnya.
Langkah keempat, gunakan tali, susunan tegel lantai, atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan lokasi ini ke dalam masjid/rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan.
Mukhtar menambahkan bahwa selain tongkat lurus, menara, sisi selatan bangunan masjid, tiang listrik, tiang bendera, atau benda lain yang tegak juga bisa digunakan untuk melihat bayangan.
“Bisa juga dengan teknik lain, misalnya bandul yang digantung menggunakan tali sepanjang beberapa meter, maka bayangannya dapat kita gunakan untuk menentukan arah kiblat,” jelasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved