Perusahaan Hitachi dan Nvidia bekerja sama mengembangkan sistem untuk memeriksa keamanan infrastruktur kereta api berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama HMAX.
Sistem baru yang dijuluki Hyper Mobility Asset Expert (HMAX) tersebut diluncurkan di pameran teknologi kereta api terbesar di dunia, InnoTrans, yang dibuka di Berlin, minggu ini.
Sistem yang dikembangkan Hitachi dan Nvidia tersebut akan memuat data tentang kondisi rel, kabel listrik, dan sinyal, dikumpulkan dari sensor, kamera, dan peralatan lain yang terpasang pada kereta.
Informasi yang dikumpulkan, dianalisis pada kereta itu menggunakan chip kecerdasan buatan Nvidia.
Dengan memproses data yang relevan ke pusat kendali, seluruh masalah dapat diatasi dengan cepat.
Siaran pers bersama Hitachi dan Nvidia mengatakan, sebelumnya diperlukan waktu hingga 10 hari untuk memproses data di lokasi perbaikan dan perawatan.
Sistem HMAX dapat memperoleh data seperti bagaimana rel dan kabel udara terpengaruh oleh cuaca dan suhu. Selain menemukan kelalaian, sistem ini dapat mengurangi frekuensi penggantian suku cadang dengan menentukan secara lebih akurat kapan komponen harus diganti.
Sebelumnya, HMAX telah diperkenalkan pada beberapa jalur kereta api di Inggris dan Italia sebagai uji coba.
Dalam uji coba, jumlah komponen yang diganti selama perbaikan rutin berkurang hingga 30 persen, dan biaya perawatan kendaraan berkurang hingga 15%.
Perwakilan Hitachi mengatakan, dengan bekerja sama dengan Nvidia, perusahaan dapat dengan cepat meningkatkan HMAX dan memberikan tanggapannya.
Saingan Hitachi dari Jerman, Siemens, juga telah bermitra dengan Nvidia untuk mengembangkan layanan berbasis AI yang mengurangi biaya perbaikan untuk kendaraan kereta api.
Di InnoTrans, Siemens mengumumkan platform baru yang dapat menyederhanakan operasi perkeretaapian yang kompleks dan mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved