Hari ini, Kamis (10/12), Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta akan membacakan vonis atas perkara dengan terdakwa Otto Cornelis Kaligis.
Pengacara Kaligis, Alamsyah Hanafiah menyatakan kesiapan kliennya menghadapi vonis tersebut. "Ya, kami siap," ujar Alamsyah, Kamis pagi.
Alamsyah berharap, hakim menjatuhkan hukuman ringan kepada Kaligis. Dia menilai Kaligis layak mendapatkan hukuman ringan karena tidak menyebabkan kerugian negara sebagaimana dakwaan kedua.
"Kami berharap yang terbukti dakwaan kedua, maka yakin putusan paling tinggi tiga tahun," ujar Alamsyah.
Menurut Alamsyan, jika putusan hakim dianggap berat maka pihaknya memastikan akan mengajukan banding.
Kaligis dituntut 10 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum KPK. Kaligis dianggap terbukti menyuap majelis hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan, Sumatera Utara, sebesar US$27.000 dan SIN$5.000.
Suap tersebut untuk memengaruhi putusan gugatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atas pengujian kewenangan Kejati Sumatera Utara terkait penyelidikan tentang terjadinya dugaan tindak pidana korupsi dana bantuan sosial (bansos), bantuan daerah bawahan (BDB), bantuan operasional sekolah (BOS), tunggakan dana bagi hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumut.
Uang tersebut didapat Kaligis dari iatri Gubernue nonaktif Sumatera Utara, Evy Susanti, yang ingin suaminya "aman" dari penyelidikan oleh Kejati Sumut tersebut.
Diketahui, Evy memberikan uang sebesar US$30.000 kepada Kaligis untuk diserahkan kepada hakim dan panitera PTUN Medan.
Atas perbuatannya, Kaligis dijerat Pasal 6 ayat 1 huruf a atau Pasal 13 UU No 31 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.
© Copyright 2024, All Rights Reserved