Gunung Merapi mengalami erupsi pada Sabtu (20/7/2024). Awan panas dan guguran lava terlihat meluncur dari puncak Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, menjelaskan awan panas terjadi pada pukul 19:46 WIB dengan amplitudo maksimal 35 mm.
“Durasi 119 detik, estimasi jarak luncur 1.200 meter ke arah barat daya,” ujarnya, dikutip Minggu (22/7/2024).
Selain awan panas, pada hari yang sama juga teramati guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter sebanyak 27 kali. Guguran lava juga masih terjadi pada Sabtu (21/7/2024) dini hari sebanyak empat kali ke arah yang sama dengan jarak maksimal 1.600 meter.
Aktivitas kegempaan juga masih terpantau cukup tinggi pada Sabtu (20/7/2024), yakni gempa awan panas satu kali, gempa guguran 101 kali, gempa low frekuensi satu kali, gempa hybrid 10 kali dan gempa vulkanik dangkal satu kali.
Dengan aktivitas erupsi ini, status Gunung Merapi sampai saat ini masih Siaga dengan potensi bahaya awan panas dan guguran lava.
“Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” ujar Agus Budi Santoso.
Adapun daerah bahaya yakni sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved