Banyak orang ingin mendapat penghasilan tambahan, tapi tidak tahu caranya. Banyak yang berani memulai berinvestasi, tapi justru malah terjebak dalam investasi bodong. Banyak juga yang sadar dengan investasi yang tidak bodong, seperti saham, tapi mereka belum berhasil mendapatkan keuntunga karena tidak tahu caranya.
Pemahaman masyarakat atas investasi saham memang terbilang rendah. Bahkan, berdasarkan data Bursa Efek Jakarta (BEJ) jumlah investor saham di Indonesia angkanyya tak sampai 1 persen dari jumlah total penduduk Indonesia.
Angka tersebut tentu kalah jauh dibandingkan dengan Malaysia, yang mencapai 12 persen dari total penduduknya. Bahkan, di Singapura, investasi saham telah melibatkan 30 persen dari total jumlah penduduknya.
"Resiko investasi saham adalah satu hal yang paling ditakuti calon investor. Karena sebenarnya ada strategi investasi saham yang bisa digunakan untuk kondisi apa pun. Bahkan, ketika pasar saham crash, sekalipun. Dalam kondisi pasar seperti itu investor justru malah semakin untung dan mendapat kesempatan luar biasa,” kata pakar Saham, Ellen May kepada politikindonesia.com usai peluncuran buku dan talkshow "Menabung Saham Sekarang", di Jakarta, Jumat (08/12) lalu.
Kepada Elva Setyaningrum, perempuan kelahiran Surakarta, 20 Mei 1983 ini memaparkan alasan rendahnya minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal. Pemilik Ellen May Institute ini juga berbagi kiat-kiat sukses berinvestasi saham, bahkan bagi pemula. Berikut wawacaranya.
Mengapa minat masyarakat berinvestasi di pasar modal masih rendah?
Rendahnya minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal, penyebabnya bermacam-macam. Salah satunya karena kekhawatiran bahwa investasi saham tidak menguntungkan dan cenderung beresiko. Apalagi kalau salah strategi bisa menimbulkan kerugian.
Selain itu, banyak anggapan orang kalau mau berinvestasi di pasar modal memerlukan modal yang besar. Mereka juga tidak tahu saham apa yang harus dibeli, kapan harus membeli dan kapan menjualnya.
Hal itulah yang mengakibatkan sebagian minat masyarakat masih kurang terhadap investasi di bidang saham. Walaupun sudah banyak orang yang berhasil di bidang ini, tapi masih banyak juga yang gagal dan rugi besar.
Sebenarnya, apa sih bisnis saham itu?
Saham seperti halnya uang, bisa menjadi jahat atau pun baik di tangan yang mengelola. Saham bisa menjadi judi, bisa juga menjadi bisnis. Itu semua tergantung bagaimana kita memperlakukan atau mengelolanya.
Kalau main saham, artinya berjudi saham, tanpa perencanaan, hanya berdasar emosi saja, misalnya euphoria, rasa takut, rasa serakah, dan lain sebagainya. Sedangkan menabung saham artinya kita membeli saham dalam jumlah tertentu secara rutin. Berapa banyak saham yang akan kita beli, disesuaikan saja dengan komitmen kita.
Apa untungnya menabung saham, jika dibandingkan dengan tabungan uang di bank?
Saat kita menabung di bank dalam rekening tabungan atau deposito, maka fungsi utamanya adalah untuk savings atau tabungan saja atau untuk menjaga nilai uang kita. Berbeda dengan menabung saham. Menabung saham adalah untuk investasi.
Tujuan utama investasi adalah untuk menumbuhkan nilai uang kita. Apalagi investasi saham merupakan investasi yang sekaligus dapat meningkatkan kualitas hidup secara finansial. Hal itu karena investasi saham tidak membutuhkan modal besar, tapi bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat bila investor aktif melakukan proses jual beli saham. Investasi saham merupakan jenis investasi umum yang bisa dipelajari semua orang, baik pelajar, pengusaha, ibu rumah tangga maupun guru. Bahkan, saya pun bukan investor yang berasal dari latar belakang ekonomi.
Apa risiko nabung saham?
Menabung saham adalah salah satu bentuk investasi, dan seperti instrumen investasi lainnya, ada risiko yang harus diketahui sebelum memulai nabung saham.
Memang jika harga saham turun, maka nilai investasi kita juga akan berkurang. Namun, justru ini jadi kesempatan buat para penabung saham, karena dengan nominal yang sama jika dilakukan secara konsisten, maka pada saat harga saham turun justru akan dapat lebih banyak. Apalagi ketika harga saham mulai naik, para penabung saham akan dapat keuntungan lebih besar.
Strategi nabung saham ini adalah strategi yang sangat baik sekali untuk menekan risiko karena merupakan satu-satunya strategi yang bisa mendiversifikasi risiko secara waktu (time diversification). Jadi nabung saham adalah strategi yang sangat rendah risiko dan cocok untuk pemula, terutama karena mempunyai rentang waktu investasi yang panjang. Karena dengan membeli saham perusahaan yang bertumbuh secara teratur, maka secara tidak langsung kita juga akan mengalami pertumbuhan yang dirasakan perusahaan tersebut. Risikonya akan menjadi kecil.
Bagi pemula, kapan sebaiknya memulai investasi saham?
Jika investasi saham dilakukan sedini mungkin, kita harus mempelajari lebih dahulu sebelum terjun dalam dunia trading saham maupun investasi. Saham adalah investasi atau bisnis yang sangat menguntungkan asalkan kita tahu bagaimana caranya. Bisnis ini pun merupakan bisnis yang potensial bagi para ibu rumah tangga karena waktu yang dimilikinya banyak, mereka bisa belajar dan mengamati pasar dengan fokus.
Apalagi dalam berinvestasi saham tidak perlu uang yang besar, cukup hanya uang Rp100.000 saja bisa langsung memulai trading. Karena pada waktu saya memulai, saya juga bukan menjadi investor jangka panjang. Tapi saya memulainya dengan menjadi gambles. Bahkan menjadi seorang tranding saham itu dapat melipat gandakan asset, kita hanya tinggal beli kemudian tidur. Maksud tidur disini adalah belajar, tinggal mengeklik dan menunggu waktu yang tepat.
Bagaimana cara memilih saham untuk ditabung?
Salah memilih saham untuk ditabung bisa menimbulkan banyak kerugian. Kita tidak hanya mengalami rugi uang dan waktu, tapi juga kerugian pikiran yang bisa menimbulkan stres. Sebelum memilih saham untuk diinvestasikan kita harus memilih perusahaab yang mapan dan bukan perusahaan yang baru berkembang.
Artinya, perusahaan itu harus sudah stabil dan sudah mengakar kuat, berkapasitas besar dan memiliki kinerja fundamental yang stabil. Selain itu, kita harus memilih perusahaan yang tidak siklikal, yang produknya senantiasa dibutuhkan oleh banyak orang.
Misalnya, perusahaan yang bergerak di bidang industri. Kita juga harus memilih perusahaan yang histori kinerjanya bagis. Meski histori perusahaan tidak menjamin masa depan, tapi histori setidaknya merupakan bukti nyata kinerja perusahaab tersebut dan bisa membantu kita meminimalkan resiko serta mendapatkan keuntungan yang konsisten. Kuncinya adalah dengan memilih perusahaan yang tepat dan menabung secara rutin dalam jangka panjang. Jangka panjang yang saya maksud adalah lebih dari lima tahun, bahkan bisa sampai 10 tahun atau lebih lama lagi.
Adakah kiat-kiat sukses berbisnis saham?
Sebenarnya berbisnis saham, modalnya 3M. Pertama mindset, yaitu kemudi, yang akan menentukan apa yang akan kita lakukan, yang pada akhirnya menentukan hasil. Mindset main saham sangat berbahaya. Mindset yang benar adalah berbisnis saham atau berinvestasi saham.
Kedua, money management, yakni pengaturan risiko, misalnya di level berapa harus membatasi risiko, berapa banyak boleh beli saham ttersebut, kapan harus berhenti membeli saham? Dan terakhir, method, yaitu strategi, seperti analisis teknikal dan fundamental. Jika ingin berbisnis saham, kita harus memiliki strategi sendiri, jangan mengikuti strategi dari orang. Karena belum tentu cocok. Banyak orang yang hanya fokus pada metode saja dan melupakan 2M lainnya. Padahal tanpa 2M lainnya, jika hanya metode maka seperti meja dengan 3 kaki akan menjadi timpang dan ambruk. Intinya harus mau membuat perencanaan dan sabar, serta disiplin dalam menjalankan perencanaan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved