Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengantisipasi potensi terjadinya gempa dengan kekuatan besar di Sumatera Barat. Yakni megathrust Mentawai berdasarkan hasil riset dari para ilmuwan geologi. Potensi ini terus dipantau karena bisa datang setiap saat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengantisipasi potensi terjadinya gempa dengan kekuatan besar di Sumatera Barat. Yakni megathrust Mentawai berdasarkan hasil riset dari para ilmuwan geologi. Potensi ini terus dipantau karena bisa datang setiap saat.
Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan, berdasarkan hasil riset geologi, gempa bumi berpotensi sunami ini diperkirakan mempunyai kekuatan hingga 8,9 SR. Efeknya diduga mengguncang Kota Padang dalam waktu 10 menit.
“Jika benar ini terjadi, gempa dan tsunami mengancam populasi penduduk di kawasan ini yang mencapai 1,6 juta lebih. Masyarakat Sumatera Barat terutama Padang harus waspada,” kata Syamsul kepada pers, Rabu (14/03).
Syamsul menjelaskan, gempa berpotensi terjadi karena masih adanya energi dari lempeng Indo-Australia yang belum terlepas di kawasan ini. Energi terdahulu telah terlepas di kawasan Aceh hingga Lampung. Energi besar yang belum terlepas bisa menjadi bom waktu bagi Sumatera Barat.
Karena itu, kata Syamsul, BNPB terus mengingatkan pemerintah daerah akan potensi ini. Pemda harus segera memberikan penyuluhan dan pelatihan warganya, termasuk anggaran.
Sebelumnya, Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) juga pernah mengungkapkan soal kemungkinan terjadinya gempa besar di Sumbar. Potensi ini sebagai salah satu bencana yang harus diwaspadai tahun 2012.
Gempa-tsunami Mentawai (Siberut) 8,9 skala Richter dinilai dapat mengancam satu juta lebih penduduk di Padang, Pariaman, Painan, dan wilayah lain di Sumatera Barat serta Bengkulu, khususnya di sepanjang pesisir barat.
Beberapa tahun belakangan ini Indonesia banyak dilanda bencana alam. Bencana yang paling fenomenal adalah gempa dan tsunami Aceh di tahun 2004, yang menewaskan ratusan ribu jiwa.
Terkait itu, Syamsul Maarif mengatakan, Indonesia akan memiliki pusat latihan penanggulangan bencana terlengkap se-Asia Pasifik pada 2013 mendatang.
"Pusat pelatihan ini akan di bangun di kawasan Sentul, Bogor. BNPB telah mendapatkan bantuan hibah dari presiden berupa tanah seluas empat hektar di kawasan ini," kata Syamsul.
Menurut Syamsul, saat ini BNPB mengkaji model dari sarana pelatihan penggulangan bencana bersekala internasional. Riset mengacu pada modul pelatihan tiga negara yaitu Turki, Kanada dan Australia. Ketiga negara ini dianggap mempunyai modul yang sangat mumpuni untuk pelatihan penanganan bencana.
Mengenai pembiayaannya, Syamsul menjelaskan, hal itu akan didapat dari bantuan berbagai negara. "Salah satunya, kami telah menandatangani MOU dengan Australia."
© Copyright 2024, All Rights Reserved