Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah serius memerangi narkoba sebagai musuh bersama bangsa. Tak hanya Kepala Daerah, sangat mungkin ada pejabat negara lainnya yang bakal diciduk Badan Narkotika Nasional (BNN) karena menggunakna narkoba.
“Sangat bisa ada pejabat negara-pejabat negara, saya tidak bilang hanya kepala daerah yang kena (narkoba)," ujar Luhut usai menyampaikan kuliah umum bertema "Perencanaan Pembangunan dan Politik Nasional di Era Nawacita" di Aula Barat Kampus ITB, Kota Bandung, Jumat (18/03).
Sebelumnya BNN telah menangkap Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Noviadi Mawardi dan menetapkannya sebagai tersangka narkoba. Hasil tes urine terhadap kepala daerah yang baru dilantik pada 17 Februari 2016 itu positif mengandung methamphetamine.
Luhut mengatakan, pemerintah serius memerangi narkoba sebagai musuh bersama bangsa karena angka kasus narkotika di Indonesia selama tahun 2015 meningkat 13 persen dibandingkan tahun 2014.
“Dan ini tercatat sebagai kenaikan tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Kenaikan penggunaan sabu 350 persen, penggunaan ekstasi naik 280 persen itu berbahaya sekali," kata dia.
Luhut mengajak, semua pihak harus merapatkan barisan untuk memerangi narkoba di Indonesia karena persoalan narkoba tidak mengenal suku, ras dan agama serta jabatan. "Semua bisa kena, jadi kita harus rapatkan barisan," katanya.
Luhut menuturkan, sekitar 30 hingga 50 orang meninggal setiap hari akibat penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut, menjadikan bahaya narkoba di Indonesia lebih parah dibandingkan terorisme.
“Karenanya saya minta kalian mahasiswa ini hati-hati dengan narkoba. Saat ini jumlah penyalahguna narkoba mencapai 5,9 juta. Kasus narkoba juga meningkat 13 persen dan itu tertinggi dalam 5 tahun terakhir, " ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved