Gempa bumi dengan kekuatan 4,4 skala Richter (SR) yang mengguncang pulau Samosir pada Sabtu (24/02) pagi, tidak terkait dengan aktivitas vulkanik di danau Toba.
Penjelasan itu disampaikan Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) terkait keresahan warga yang mengaitkan gempa tersebut dengan aktivitas Toba dan mengingat beberapa hari lalu terjadi erupsi Gunung Sinabung yang cukup signifikan.
“Meskipun gempa ini dirasakan lemah, tetapi banyak warga yang merasa resah, bertanya-tanya dan mengkaitkan dengan aktivitas Toba, mengingat beberapa hari lalu terjadi erupsi Gunung Sinabung yang cukup signifikan," ujar Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/02).
Dijelaska, gempa tersebut berpusat pada koordinat 2,34 lintang utara dan 98,76 bujur timur. Berjarak 10 kilometer timur laut Doloksanggul atau 32 kilometer barat daya Samosir.
Dari pantuan BMKG, tak ada aktivitas vulkanik pada gempa yang terjadi pada pukul 08.17 WIB tersebut.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak terkait aktivitas vulkanisme. Gempa bumi memiliki episenter yang terletak pada jalur Sesar Besar Sumatera (The Great Sumatran Fault), tepatnya pada segmen Renun bagian selatan," terang Daryono.
Ia menjelaskan, gempa ini merupakan jenis tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat sesar aktif. "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab," tandas Daryono.
© Copyright 2024, All Rights Reserved