Sebanyak 11 perusahaan yang mayoritas bergerak dalam bidang galangan kapal, elektronik dan garmen di 3 kawasan industri di Batam, tutup usahanya. Perusahaan ini gulung tikar karena pailit dan tak ada order. Akibatnya, 4.831 karyawan kehilangan pekerjaan pada semester tahun 2015 ini.
Demikian disampaikan Kabid Hubungan Industrial Batam, Sriyanto kepada pers, akhir pekan lalu. Ia menyebut perusahaan yang tutup itu berasal dari kawasan industri Muka Kuning, Tanjunguncang dan Batam Center. Mereka diketahui PT Nagano S Batam, Hidro Jet Marine, ?PT Yee Woo Indonesia, PT Seamens Hearing Instrumen, PT Fujitek, PT Security Manajemen, PT Bintan Anugerah, PT Nidex Sank yo, PT Diva Sarana Metal, PT Jasa Prima Mandiri dan PT. Heat Exchanger Indonesia.
Sriyanto menambahkan, jumlah perusahaan yang gulung tikar di Kota Batam bakal mengalami peningkatan. Tahun lalu, 11 perusahaan yang tutup. Tahun ini, baru memasuki bulan Semester II tahun 2015, angkanya sudah sama dengan tahun lalu.
"Cukup banyak perusahaan yang hengkang dari Batam. Itu ada di kawasan industri Tanjunguncang, Muka Kuning dan Batam Center," ungkapnya
Sriyanto menambahkan, tutupnya kesebelas perusahaan tersebut disebabkan oleh adanya pailit dan tidak adanya order produksi. Akibat hal tersebut, sebanyak 4.831 karyawan mengalami kehilangan pekerjaan pada semester tahun 2015 ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved