Menteri ESDM Darwin Zahedi Saleh memiliki alasan soal kelambatannya menghadiri rapat kabinet paripurna di Istana Bogor, Kamis (21/10). Ada kesalahan informasi. Ia mendapat kabar rapat akan dimulai pukul 14.00 WIB. Ternyata dimajukan jadi pukul 13.00. Dan Darwin tak tahu.
"Ajudan saya tidak tahu ada perubahan jadwal. Ajudan saya ini baru. Dia berkomunikasi dengan protokoler Istana, bukan yang menangani di Istana Bogor," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedi Saleh kepada pers, usai acara itu.
Rupanya, karena pagi harinya, jam 10.00 WIB, Presiden mengikuti acara 50 Tahun Agraria Nasional di halaman Istana Bogor, acara rapat kabinet dimajukan jam 13.00. Perubahan itulah yang tak diketahui ajudan Menteri ESDM itu.
Akibatnya, Presiden yang memimpin acara itu sudah berpidato 10 menit lebih, Darwin baru tiba. Ia sempat heran melihat sidang kabinet sudah dimulai. Presiden pun sudah memberi sambutan. Darwin memilih berdiri di balik tirai, tidak langsung menduduki kursinya, yang terletak di antara Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Perdagangan.
Darwin terlihat berdiri sambil menyimak pengarahan Presiden, sampai selesai. Setelah itu, ia berjalan ke kursinya, yang berjarak hanya sekitar 4 tempat duduk di sisi kiri Presiden.
Padahal, untuk mengikuti rapat rutin tersebut, Darwin telah mempersiapkan kehadirannya lebih awal. Mengantisipasi acara di Istana Bogor itu, sampai rapat jajaran Kementerian ESDM pun dilakukan di suatu tempat di wilayah Bogor. Aktifis Partai Demokrat ini mengaku rapat dengan stafnya itu berlangsung pukul 11.30 WIB. Artinya, ia tak mungkin telat ke Istana Bogor.
© Copyright 2024, All Rights Reserved