Bakal calon gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra akan mengumpulkan data KTP. Tujuannya untuk bisa maju di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen.
Cara pengumpulan data KTP yang dilakukan nantinya akan dilakukan dengan dua cara, yakni dengan mendatangi rumah-rumah warga dan ke masjid-masjid.
Yusril mengatakan, dirinya tidak akan mengikuti cara relawan pendukung gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok, yang mengumpulkan data KTP di mal-mal.
"Yang di mal biarlah jatah Ahok. Saya akan fokus di masjid. Nanti orang yang mau shalat atau ke majelis taklim bisa meluangkan waktunya sebentar," kata Yusril saat berkunjung ke RumahAdhyaksa Dault, Kalibata, Jakarta, Sabtu (12/03).
Yusril akan memberikan buku dan surat permohonan dukungan yang dia janjikan akan ditandatangani langsung.
Namun, Yusril belum memastikan kapan pengumpulan data KTP itu akan dimulai. DIa juga belum memastikan siapa yang akan dipilih sebagai pendampingnya untuk disertakan dalam formulir dukungan.
Yusril memastikan pola pengumpulan KTP yang dilakukannya tidak akan salah prosedur seperti yang dilakukan relawan Basuki, Teman Ahok. "Sebagai orang yang mengingatkan Ahok, tentu saya tidak akan salah," kata mantan Sekretaris Negara itu.
Pengumpulan data KTP yang Yusril akan lakukan merupakan alternatif. Sampai saat ini, Yusril masih berusaha bisa maju melalui jalur partai politik. Sebab, Ketua Umum PBB itu menilai, maju melalui partai politik minim risiko.
"Kalau dapat 700.000 (KTP), itu kan nanti mesti diverifikasi. Kalau satu salah, tidak cuma satu yang dikurangi, tapi kelipatannya. Bisa saja sampai 300. Karena diambil random," kata Yusril.
Menurut Yusril, paling rawan kalau ada data KTP yang sama. Contohnya selain dukung Yusril, warga tersebut juga dukung Pak Ahok dan Adhyaksa juga. “Yang seperti itu tentu harus didiskualifikasi semua," kata Yusril yang juga mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved