Ratusan pekerja tambang PT. Freeport Indonesia (PTFI) yang mengaku dari kelompok 7 suku menggelar unjuk rasa dengan memblokade jalan tambang di Mil 72, Ridge Camp, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Senin (16/03) pagi. Mereka menuntut janji perusahaan memberikan pembayaran insentif (bonus kompensasi) serta promosi karena tidak ikut aksi mogok kerja yang digelar karyawan Freeport lainnya, beberapa waktu lalu.
Para pengunjuk rasa yang dipimpin Isak Kum dan Simon Jamang, mendesak agar Presiden Direktur PTFI, Maroef Sjamsoeddin, menjawab tuntutan mereka untuk memberikan sanksi kepada pekerja tambang yang beberapa waktu lalu menggelar mogok kerja. Selain itu mereka meminta agar para pekerja 7 suku yang tidak ikut mogok kerja diberi penghargaan oleh pihak perusahaan.
Akibat blokade jalan ini, jalur transportasi dari Tembagapura, Mil 68 menuju tambang bawah tanah dan akses menuju tambang terbuka Grasberg di Mil 74 lumpuh.
Kepada pers, Senin (16/03)Juru bicara PT Freeport, Daisy Primayanti, membenarkan adanya aksi unjuk rasa sekelompok pekerja tambang tersebut. Dikatakan Daisy, unjuk rasa dengan memblokade jalan tambang berakibat terganggunya akses jalan tambang yang menghubungkan Kota Tembagapura, mil 68 dengan lokasi pertambangan dan pabrik pengolahan bijih di mil 74.
Walau demikian, Daisy menyatakan, aktivitas pertambangan dan operasional perusahaan tetap berjalan normal. Terkait tuntutan para pekerja tambang, Daisy mengaku pihak manajemen PTFI sedang melakukan dialog dengan para pengunjuk rasa. “Saat ini manajemen PTFI tengah melakukan dialog lebih lanjut dengan mereka untuk memahami aspirasi serta alasan aksi mereka,” ujar Daisy.
Sebelumnya, pasca kecelakaan di tambang terbuka Grasberg, yang menewaskan 4 orang pekerja, 27 September 2014 lalu, seribuan pekerja spontan melakukan mogok kerja mendesak pihak manajemen PTFI bertanggung jawab dengan serangkaian kecelakaan kerja yang terjadi di tambang emas dan tembaga tersebut.
Dalam pemogokan spontan yang berlangsung sekitar 4 bulan itu, para pekerja di tambang Grasberg terbelah. Ada yang memilih mogok dan sebagai memilih tetap bekerja. Untuk mendamaikan para pekerja ini, pimpinan Freeport Mcmoran (FCX), James Moffet turun langsung dan tercapai kesepakatan untuk membentuk tim arbitrase yang beranggota perwakilan perusahaan dan pekerja.
© Copyright 2024, All Rights Reserved