Kehadiran Muhtar Ependi, ternyata membuat suasana ruang sidang kasus suap sengketa sejumlah Pilkada dengan terdakwa mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, dirasakan tidak nyaman oleh saksi Miko Fandi. Fandi yang juga keponakan Muhtar tersebut meminta agar pamannya itu tidak muncul di ruang sidang.
Suasana menjelang sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (07/04) pun menjadi ramai. Saat sidang belum dimulai, Jaksa Penuntut Umum bertanya kepada Miko, “Apakah ada yang membuat saksi merasa tidak nyaman?” Yang dijawab oleh Miko, “Ada, Muhtar Ependi.”
Muhtar yang ditemani beberapa orang duduk di dalam ruang sidang. Berbaju batik warna merah, Muhtar duduk di deretan paling depan. Meski tidak dijadwalkan menjadi saksi, Muhtar hadir sebagai pengunjung sidang. Ia adalah orang dekat Akil Mochtar.
Atas permintaan tersebut, Jaksa pun minta kepada hakim agar Mochar dikeluarkan dari ruang sidang. Jaksa beralasan kehadiran Muhtar dikhawatirkan membuat kondisi psikologis Miko jatuh.
Kesaksian Miko sendiri dianggap Jaksa cukup sentral. Dia disinyalir mengetahui banyak tentang sepak terjang Muhtar. Selama ini, Miko adalah sopir dan sekaligus asisten pribadi Muhtar.
Tarik ulur soal kehadiran Muhtar pun muncul. Jaksa ngotot agar Muhtar dikeluarkan, sedangkan tim kuasa hukum Akil berpendapat sebaliknya. Ditengah perdebatan tersebut Muhtar pun akhirnya memilih meninggalkan ruang sidang.
Sidang ini sendiri mendapat penjagaan cukup ketat dari polisi. Ada sekitar 5 personel Brimob bersenjata laras panjang yang menjaga pintu masuk ruang sidang. Belum diketahui apakah keselamatan Miko serta kehadiran Muhtar yang tampak ditemani beberapa orang dekatnya itu berkaitan dengan kemunculan anggota Brimob tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved