PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada semester I 2015 telah menyalurkan kredit sebesar Rp112,9 triliun. Kucuran kredit tersebut sebagian besar untuk membiayai perumahan.
Kredit kepemilikan rumah ini mencapai 89,5 persen dari total kredit yang dikeluarkan BTN selama semester I.
“Sebanyak 30,14 persen kredit untuk rumah subsidi, senilai Rp38 triliun. Sementara Rp 49,75 triliun atau sekitar 39,45 persen untuk rumah non-subsidi," kata Direktur Utama BTN Maryono saat ditemui di kantornya, Senin (27/07).
Menurut Maryono, sisanya masing-masing disalurkan untuk pembiayaan terkait perumahan sebesar Rp8,7 triliun dan kredit kontr/uksi Rp16,4 triliun.
Hingga 30 Juni 2015, BTN merealisasikan KPR subsidi untuk program sejuta rumah sebanyak Rp5,25 triliun atas 53.369 unit rumah.
Maryono memperkirakan penyaluran kredit KPR subsidi semester II mencapai Rp6 triliun hingga Rp7 triliun.
BTN mencatat laba semester I 2015 mecapai Rp831 miliar atau tumbuh 54,25 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu senilai Rp539 miliar. BTN menargetkan laba sebesar Rp1,8 trliun atau naik 40 persen dibanding tahun lalu.
Pada semester I, BTN membukukan aset sebesar Rp155,95 triliun atau tumbuh 14,99 persen dari posisi yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp135,62 triliun. Sementara itu, kedit dan pembiayaan tumbuh 18,33 persen dari Rp106,58 triliun pada 2014 menjadi Rp126,12 triliun pada 30 Juni 2015.
“Kredit dan pembiayaan perseroan tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang berada pada kisaran 10,40 persen per Mei 2015,” jelas Maryono.
Sedangkan, dana pihak ketiga perseroan tumbuh dari Rp101,345 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp114,719 triliun pada 2015. Untuk dana pihak ketiga (DPK) raihan Bank BTN berhasil tumbuh mencapai 13,20 persen. Pertumbuhan DPK ini ditopang oleh pertumbuhan Giro yang mencapai 36,16 persen. Hal ini juga meningkatkan rasio CASA (current and saving accounts) menjadi 47,27 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved