Sepanjang tahun 2014, PT Asuransi Jasindo (Persero) berhasil mengantongi perolehan premi hingga Rp4,6 triliun. Angka itu tercatat tumbuh 17% ketimbang tahun sebelumnya. Pencapaian ini ditopang oleh kondisi ekonomi makro dan pertumbuhan infrastruktur.
“Lini usaha asuransi kebakaran masih memberi kontribusi paling besar dengan pendapatan premi sebesar Rp1,2 triliun atau sekitar 25% dari total premi. Diikuti oleh asuransi migas sebesar Rp900 miliar dan asuransi otomotif sebesar Rp780 miliar,” kata Direktur Jasindo, Sahata L Tobing, kemarin.
Menurut Sahata, secara komposisi, premi ritel melesat hingga 33% atau menjadi Rp1,150 triliun. Pertumbuhan premi ritel ini mendongkrak total premi perseroan di sepanjang tahun lalu. “Kami harapkan, premi ritel tahun ini mencapai Rp1,516 triliun,” ujar Sahata.
Faktor penopang lainnya, kata Sahata, yakni peningkatan premi dari unit usaha syariah yang berkisar 7% menjadi Rp118 miliar. Meski tumbuh tipis, perusahaan asuransi pelat merah ini cukup lega lantaran industri asuransi syariah itu sendiri sedang suam-suam kuku.
Sahata menjelaskan, pihaknya menargetkan mengantongi pendapatan premi sebesar Rp5 triliun hingga akhir tahun nanti atau hanya meningkat 7% ketimbang realisasi tahun 2014. Pertumbuhan ini sekaligus memperhatikan kondisi makro ekonomi nasional.
“Strateginya, kami akan meningkatkan produktivitas sumber daya manusia, serta aktif menjalin kerja sama baru untuk melihat peluang bisnis, termasuk mendorong unit usaha syariah untuk menghimpun premi dua kali lipat atawa menjadi Rp235 miliar,” urai Sahata.
© Copyright 2024, All Rights Reserved