Seperti perkiraan sebelumnya bahwa Indonesia akan lolos menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) karena begitu banyak dukungan yang disampaikan negara-negara sahabat. Indonesia mulus terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 2007-2008 dengan memperoleh dukungan 158 negara dari 192 negara anggota PBB.
Pemungutan yang berlangsung pada Senin (16/10) waktu New York, AS, itu merupakan bukti kepercayaan masyarakat internasional terhadap kinerja Indonesia dalam pergaulan internasional. "Setelah sebelumnya mengklaim mendapatkan dukungan 145 negara dari 192 negara anggota PBB, ternyata Indonesia berhasil memperoleh suara mayoritas dan memperoleh dukungan 158 negara," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Desra Percaya kepada wartawan, Selasa (17/10).
DK PBB terdiri dari lima anggota tetap pemegang hak veto yakni Amerika Serikat, Rusia, Inggris, China dan Prancis. Selain itu, DK PBB juga beranggotakan 10 anggota tidak tetap yang memiliki masa tugas dua tahun. Indonesia akan mulai bertugas Januari 2007 menggantikan Jepang yang akan berakhir masa tugasnya pada Desember 2006.
Perjuangan untuk duduk dalam anggota tidak tetap DK PBB merupakan hal yang cukup memakan waktu dan tenaga. Indonesia, menurut Desra, sudah dari tahun 1999 mencalonkan diri menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Sejak itu, Indonesia aktif melakukan lobi ke negara-negara anggota PBB, selain itu Indonesia juga mengirimkan utusan khusus ke sejumlah negara.
Peluang Indonesia makin besar ketika secara tak terduga Korea Selatan mengunduran diri dari pencalonan anggota tidak tetap DK PBB. Praktis hanya Nepal yang menjadi pesaing Indonesia, karena itu, "Kita aktif melakukan lobi di New York hingga menjelang pemungutan suara," lebih jauh Desra menjelaskan.
Menurut Desra, keberhasilan Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB memberikan peluang bagi Indonesia untuk membawa suara dunia ketiga yakni Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB). "Indonesia juga dapat berperan lebih aktif dalam penyelesaian konflik Timur Tengah," kata Desra bersemangat.
Menteri Luar Negeri Indonesia Hassan Wirajuda sebelum keberangkatannya mengikuti Sidang Majelis Umum PBB di New York bulan lalu, berkeyakinan Indonesia kaan terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Ini karena menurut Hassan, rekam jejak perjalanan Indonesia di mata internasional sangat baik. Indonesia, lanjut Hassan, aktif terlibat dalam sejumlah pasukan perdamaian PBB, memiliki kontribusi besar dalam menjaga kestabilan kawasan Asia Tenggara melalui ASEAN dan berpartisipasi aktif dalam penyelesaian kasus-kasus internasional.
© Copyright 2024, All Rights Reserved