Sebuah rahasia kecil diceritakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal militer Indonesia yang mampu mengalahkan Amerika Serikat dan kontingen lainnya dalam sebuah latihan bersama. Apa itu?
“Anda mungkin bertanya-tanya permainan apa yang membuat Indonesia bisa mengecoh kontingen lain, termasuk Amerika Serikat? Permainan tersebut adalah menangkap belut licin dan membawa mereka dari satu titik ke titik lain," cerita SBY saat menyampaikan kuliah umum dihadapan 1.000 kadet Akademi Militer Amerika Serikat, West Point, Senin (22/9) siang waktu AS atau Selasa (23/9) dini hari di Indonesia.
Presiden mengatakan, ia diyakinkan oleh petugas intelijen bahwa Indonesia akan mengalahkan AS dalam permainan belut. "Sekarang saudara tahu rahasianya dan saya takut mungkin permainan ini dijadikan sebagai bagian dari pelatihan dasar. Jadi lain kali, saudara bisa mengalahkan kontingen Indonesia. Mungkin,” ujar SBY yang disambut tepuk tangan ribuan kadet yang hadir di Auditorium Robinson, Thayer Hall, West Point tersebut.
Presiden menyampaikan kuliah umum atas undangan West Point dengan tema "Peran Militer dalam Dunia yang Berubah". SBY menegaskan militer menghadapi tantangan yang terus berubah seiring perkembangan lingkungan dan teknologi serta sejumlah faktor lainnya. “Tantangan tidak akan pernah mudah dan sama. Teknologi mengubah strategi dan doktrin militer," ujar SBY.
Presiden mengatakan anggota militer saat ini selain harus mempersiapkan diri pada pertempuran konvensional namun juga harus siap menghadapi pertempuran inkonvensional, antara lain operasi anti serangan dan perang melawan terorisme yang lebih sulit dan kompleks.
Para personil militer, tegas dia, kini harus menghadapi musuh yang dipengaruhi oleh ideologi, kepercayaan, militansi, dan persepsi yang hampir berbeda dengan masyarakat kebanyakan. Itulah yang membuat peperangan masa kini tidak mudah.
Saat yang bersamaan, ujar SBY, pembangunan membuat perubahan lingkungan. Hubungan internasional saat ini lebih dinamis dibandingkan sebelumnya. "Keberimbangan geopolitik terus berubah. Sejumlah sumber konflik baru timbul adalah kompetisi terkait sumber daya alam, khususnya pangan dan energi," terang dia.
Presiden SBY juga berpesan kepada AS yang merupakan negara adidaya untuk bertanggung jawab besar membantu menciptakan dunia yang damai, adil, dan makmur. “Dunia memiliki harapan yang tinggi pada AS, pada kepemimpinan-kepemimpinan yang konstruktif, bijaksana, dan bermanfaat bagi semua bangsa,” ujar SBY.
SBY turut mendoakan agar semua kadet Akademi Militer AS suatu hari kelak menjadi patriot, prajurit, dan pemimpin militer yang sukses dam menjadi pasukan penjaga perdamaian untuk kemajuan negara dan dunia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved