Ditengah perselisihan internal yang terjadi di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kedua kubu terus bermanuver dan mengklaim sebagai yang paling sah. Kubu Suryadharma Ali (SDA) bahkan telah menyiapkan rencana menggelar Muktamar pada di Hotel Grand Sahid, Jakarta, 23 Oktober 2014.
“Ini sudah sesuai aturan, persiapan dan panitianya sudah dikerjakan minimal 30 hari sebelum penyelenggaraan Muktamar," kata Wakil Ketua Umum PPP versi kubu SDA, Dimyati Natakusuma, kepada pers, Selasa (23/09).
Dimyati menuturkan, Fernita Darwis menjadi Ketua Steering Commitee Muktamar PPP 2014. Jadwal dan berkas Muktamar PPP telah disampaikan pada seluruh pengurus PPP di daerah.
Saat disinggung soal kepengurusan PPP versi kubu Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Emron Pangkapi, Dimyati menolak berkomentar banyak. Ia hanya menyebutkan bahwa para pengurus versi Emron adalah ilegal dan bukan lagi kader PPP. “Mereka sudah dipecat, hadir boleh saja sebagai tamu. Tapi intinya Muktamar tetap berjalan," ujarnya.
Konflik di tubuh PPP kembali memanas setelah SDA dilengserkan dari jabatannya sebagai ketua umum melalui sebuah rapat harian. Posisi SDA kemudian digantikan oleh Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi.
Kubu Emron telah mendaftarkan perubahan susunan pengurus ke Kementerian Hukum dan HAM. Demikian pula kubu Suryadharma Ali. Pemerintah enggan berpihak dan menunggu penyelesaian internal dari perselisihan ini atau putusan pengadilan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved