Calon Presiden Prabowo Soebianto berjanji akan memperkuat sektor pangan melalui penerapan teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian, terutama komoditas pangan pokok. Percuma Indonesia punya banyak kota besar, senjata hebat dan alutsista negara yang hebat, jika tidak ada beras dan kebutuhan pangan di ransel tentara.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dihadapan ribuan peserta Pekan Nasional (Penas) XIV Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Pendopo Pemkab Malang di Kepanjen, Jumat (06/06).
“Kesadaran yang harus kita bangun adalah bagaimana upaya kita memperkuat sektor pertanian. Sektor lain juga penting sebagai penyeimbang, namun landasannya harus tetap pada sektor pertanian," tegas Prabowo.
Prabowo mengatakan, tentara tidak akan bisa perang kalau isi ransel prajurit tidak ada beras dan kebutuhan pangan yang cukup, akan membawa Indonesia menjadi negara besar yang ditakuti dunia.
Mewujudkan itu semua, tegasnya, Indonesia harus mampu berswasembada pangan dan swasembada pangan adalah harga mati yang harus diraih.
Prabowo menegaskan, pangan, bukan barang ekonomi biasa, sebab masyarakat bisa hidup tanpa mobil, tanpa pesawat, tanpa gedung mewah pencakar langit, tapi kalau tidak ada beras, tidak ada pangan, tidak ada makanan, tidak akan ada yang namanya negara.
“Kita bisa hidup tanpa barang mewah lainnya, kita bisa hidup tanpa gedung mewah pencakar langit, namun kita tidak akan bisa hidup tanpan komoditas pangan, bahkan tanpa ada kedaulatan pangan, pasti tidak akan ada negara," tegasnya.
Prabowo mengatakan, dirinya berhutang budi pada petani dan nelayan ketika masih menjadi tentara karena mereka yang memberi makan selama bertugas di lapangan. Oleh karena itu, jika dirinya diberi amanat rakyat untuk memimpin negeri ini, dirinya akan berjuang untuk petani dan nelayan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved